Cirebon dan Indramayu Masih Tertinggal, Helmy: Belum Miliki Daya Saing yang Kuat

helmy yahya batal komisaris bjb
Meski sempat diusulkan Gubernur Dedi Mulyadi, batal menjadi komisaris utama dan komisaris di Bank Jabar Banten (BJB), Mardigu Wiwiek Prasantyo atau Bossman Mardigu dan Helmy Yahya batal menduduki jabatan tersebut. Foto: Helmy Yahya - Instagram/tangkapan layar - RADARCIREBON.ID
0 Komentar

Rencana kawasan industri di Indramayu, jelasnya belum menunjukkan percepatan signifikan. Hal tersebut ditambah adanya hambatan birokrasi perizinan yang belum cukup ramah bagi investor.

Helmy berharap ada lompatan besar agar Indramayu bisa membangun kawasan logistik dan industri. Sehingga pada akhirnya juga bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Sedang Kota dan Kabupaten Cirebon, jelas Helmy, memiliki persoalan yang berbeda. Di antaranya tata kelola kawasan industri yang tidak terintegrasi. Penyebabnya karena pemisahan administratif antara kabupaten dan kota.

Baca Juga:KDM – PT KAI Jalin Kerjasama, Bakal Ada Kereta Api Tani Mukti Rute Cirebon – JakartaPasca Tawuran Konten, Pemuda Desa Purwawinangun – Muara Mediasi di Polsek Kapetakan, Sepakat Damai

Ditegaskannya, lahan industri tersebar tapi tanpa membentuk klaster besar. Akibatnya kurang menarik bagi investor global.

Pelabuhan, ujarnya, belum menjadi motor utama ekonomi. Di sisi lain, isu urban seperti banjir, kemacetan, dan kepastian tata ruang masih menjadi ganjalan.

“Cirebon punya peluang menjadi koridor penting Rebana, tapi butuh percepatan yang konsisten,” tegas Helmy. Namun demikian dia mengakui jika ada pembenahan Indramayu dan Cirebon, bisa menjadi kunci masa depan Rebana.

Helmy berharap, pemda ketiga daerah ini, bisa memprioritaskan penyederhanaan perizinan, dan penetapan zona industri yang tegas. Juga peningkatan kualitas SDM dan penyediaan utilitas dasar.

Dia mendorong Cirebon dan Indramayu memiliki tema investasi yang jelas. Seperti Subang yang menguat dengan logistik maritim. Juga Majalengka yang mengusung konsep aerocity.

Peluang Kawasan Rebana, tambahnya, sangat besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di tingkat nasional. Namun potensi tersebut hanya akan tercapai melalui kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan pemerintah pusat.

Dia pun mengingatkan, tanpa pembenahan terstruktur, ketimpangan antarwilayah bisa melebar. Akibatnya bisa menghambat transformasi ekonomi kawasan timur dan utara Jawa Barat itu.

0 Komentar