RADARCIREBON.ID- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah terus menunjukkan progres signifikan. Hingga November 2025, tercatat sebanyak 14.773 Satuan Pelayanan Pemenuhan Pangan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 38 provinsi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua SPPI Marsdya TNI Samsul Rizal SIP MTr (Han) usai meresmikan SPPG Pegambiran III, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (27/11/2025). Menurutnya, program ini berhasil memberikan manfaat kepada sekitar 42,8 juta penerima atau setara 56 persen dari total target 82 juta penerima manfaat.
Ia juga menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja terkoordinasi antar kementerian dan lembaga. “Alhamdulillah hingga November ini sudah tercatat 14.773 SPPG di 38 provinsi yang meng-cover kurang lebih 42,8 juta penerima. Artinya sudah 56 persen dari target 82 juta,” ungkapnya.
Baca Juga:Momentum HGN 2025 dan HUT Ke-80 PGRI Tingkat Kabupaten CirebonKepala Sekolah Jenjang SD di Cirebon Krisis, Dewan: Jangan Terlalu Lama Pakai Plt
Ia menjelaskan bahwa portal pendaftaran SPPG saat ini ditutup sementara untuk menyelesaikan proses verifikasi dan validasi data seluruh titik SPPG agar pelaporan akhir tahun benar-benar akurat. “Portal ditutup untuk menyelesaikan semua titik yang sudah terdaftar dan terverifikasi. Kita ingin memastikan bahwa semua data valid dan proses berjalan baik,” tegasnya.
Menurutnya, sejumlah masalah di lapangan sebelumnya berhasil diatasi melalui rapat koordinasi lintas kementerian, termasuk Kemenko Perekonomian dan Kementerian Kesehatan. Ia memastikan setiap SPPG yang beroperasi telah memenuhi standar dan sertifikasi resmi. “Tidak hanya BGN yang bekerja sendiri, tetapi dikolaborasikan dengan kementerian-kementerian terkait. Semua SPPG yang terverifikasi berarti seluruh persyaratan sertifikasi sudah terpenuhi,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahwa verifikasi dilakukan mulai dari pemeriksaan dinas kesehatan hingga pengawasan harian dari koordinator wilayah (Korwil).
Sementara itu, Penanggung Jawab Yayasan Muala Hoedi Makayasa, Suci Murniati menyampaikan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, terutama pelaku UMKM. “Kita akan melibatkan semua lini usaha dari UMKM untuk memacu pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Ia menjelaskan, yayasan memilih lokasi SPPG di wilayah Pronggol, Pegambiran, Kota Cirebon, karena masih tingginya angka stunting di kawasan tersebut. “Kami memilih dapur di sini karena tingkat stunting masih tinggi. Targetnya meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dan menurunkan stunting secara signifikan,” imbuhnya.
