Peringatan Hari Disabilitas Internasional di DPRD Kuningan, Nuzul Sebut Dr Elon Carlan Jadi Inspirasi

Hari Disabilitas Internasional
RAMAH DISABILITAS: Para penyandang disabilitas menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Kuningan, Rabu (3/12). Foto: Agus panther/radar kuningan
0 Komentar

KUNINGAN– Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy mengapresiasi sosok penyandang disabilitas netra asal Kabupaten Kuningan yang inspiratif. Adalah Dr Elon Carlan, yang mampu berkarir di birokrasi kini dipercaya sebagai Staf Ahli Bupati dan Plt Kepala Diskopdagperin.

Menurut Nuzul, Dr Elon Carlan adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk meraih posisi strategis. “Mungkin satu-satunya di Jawa Barat bahkan nasional, seorang ASN Eselon II yang tunanetra dan meraih gelar doktor. Beliau menjadi inspirasi bagi kita semua. Inilah alasan pemerintah dan pihak swasta harus memberikan ruang kerja bagi teman-teman difabel,” ungkap Nuzul saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di ruang rapat paripurna Gedung DPRD Kuningan, Rabu (3/12).

Pada kesempatan itu, para pejabat eksekutif dan legislatif berbaur bersama anak-anak dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB), serta para penyandang disabilitas yang hadir bersama Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM).

Baca Juga:Arsenal Datangkan Dua Wonderkid Kembar Ekuador, Edwin dan Holger Quintero, Ini KisahnyaPrediksi Liverpool vs Sunderland 4 Desember 2025

Acara dimulai dengan penampilan kreatif dari perwakilan siswa SLB. Mulai dari seni suara hingga kreasi lainnya yang menunjukkan bakat dan ketekunan mereka. Para peserta undangan tampak terharu sekaligus bangga melihat kemampuan yang ditampilkan, meski para siswa memiliki keterbatasan fisik.

Selain itu, para penyandang disabilitas juga menerima bingkisan sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian dari anggota DPRD, pejabat eksekutif, dan pimpinan Forkopimda yang hadir.

Nuzul Rachdy menyampaikan, bahwa momentum Hari Disabilitas Internasional harus menjadi pengingat bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menghadirkan ruang yang inklusif.

“Kami bersama Ibu Wakil Bupati dan pimpinan Forkopimda sengaja berbaur dengan anak-anak SLB dan teman-teman difabel lainnya. Mereka pada hakikatnya sama dengan kita, dan pemerintah wajib hadir untuk merangkul,” ujarnya.

Nuzul menambahkan, peringatan ini merupakan momentum penting untuk terus mendorong terwujudnya masyarakat inklusif dan ramah disabilitas, termasuk menjamin pemenuhan hak-hak dasar bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

“Melalui momentum ini, kami mengajak seluruh masyarakat Kuningan dan pemerintah daerah untuk merangkul saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka tidak perlu dikasihani, tetapi harus diberikan pengakuan dan kesempatan yang setara,” ujarnya.

0 Komentar