RADARCIREBON.ID – Jumlah pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Kota Cirebon terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk menjaga ketertiban umum, Satpol PP Kota Cirebon kembali menggelar razia dan menjaring tiga PGOT yang kondisinya memprihatinkan, termasuk di antaranya yang sedang sakit.
Dari pantauan Radar Cirebon, mobil operasional Satpol PP yang membawa para PGOT langsung mendatangi kantor Dinas Sosial (Dinsos) untuk proses penanganan.
Baca Juga:Kebut Perbaikan Tanggul di Kriyan Barat Cirebon, Warga Waswas BanjirPemkot Cirebon Terus Berbenah Cegah Banjir
Kasatpol PP Kota Cirebon, Edi Siswoyo, mengatakan razia dilakukan karena keberadaan PGOT kerap mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. PGOT yang ditemukan sakit segera diserahkan ke Dinsos untuk mendapat penanganan medis.
Setelah dinyatakan sehat, Dinsos melakukan pembinaan lanjutan, termasuk pendataan identitas oleh Disdukcapil. PGOT yang memiliki data kependudukan akan dipulangkan ke daerah asal, sementara yang belum pernah terekam akan dicatat sebagai warga Kota Cirebon.
Razia PGOT, kata Edi, dilakukan secara rutin berdasarkan laporan masyarakat. Ia mengakui jumlah PGOT terus bertambah, terutama pada momen “Jumat Berkah”.
Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Santi Rahayu, menjelaskan bahwa PGOT yang sakit menjadi kewenangan Dinas Kesehatan. Dinsos menangani mereka setelah kondisi kesehatan dinyatakan pulih. Selain pemulangan, ada pula pihak swasta dari Majalengka yang beberapa kali bersedia merawat PGOT secara mandiri.
“Mereka datang ke sini menanyakan apakah ada PGOT yang bisa dirawat dan mempersilakan untuk dikirim ke Majalengka,” ujar Santi. (abd)
