Waspadai Cuaca Ekstrem, Bupati Imron: Cirebon Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman
SIAGA BENCANA: Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman didampingi Kepala Pelaksana BPBD Ikin Asikin mengecek kesiapan penanggulangan bencana alam di Lapangan Makodim 0620 Kabupaten Cirebon, belum lama ini. FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kondisi cuaca ekstrem serta terjadinya banjir di beberapa wilayah seperti Waled dan Gebang membuat Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi hingga Maret 2026.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Ikin Asikin, membenarkan bahwa surat keputusan terkait status siaga tersebut telah diterbitkan.

“SK Bupati tentang status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor sudah berlaku hingga Maret 2026,” ujar Ikin.

Baca Juga:Kota Cirebon Dapat Penghargaan Lagi, Kali Ini Terkait IniTrotoar Nyaman Bagi Pejalan Kaki

Dijelaskannya, penetapan status siaga dilakukan karena intensitas hujan di wilayah Kabupaten Cirebon mulai meningkat signifikan.

“Cuaca sudah mulai ekstrem. Intensitas hujan tinggi sehingga kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi harus dilakukan sejak sekarang,” tuturnya.

Ikin memastikan seluruh personel dan peralatan penanggulangan bencana BPBD dalam kondisi siap digunakan.

“Personel dan peralatan kami siap 100 persen. Ketika terjadi bencana, kami langsung bergerak,” tandasnya.

BPBD juga terus memantau perkembangan di wilayah rawan bencana seperti Waled-Ciledug di bagian timur serta Gegesik dan sekitarnya di wilayah barat.

“Kami memantau daerah-daerah yang sering dilanda bencana. Pemantauan dilakukan secara intensif,” ujarnya.

Salah satu fokus pemantauan adalah kondisi debit sungai.

“Hampir 80 persen penyebab banjir di Kabupaten Cirebon berasal dari luapan sungai. Karena itu, debit sungai menjadi perhatian utama, terutama ketika hujan di wilayah hulu berlangsung lebih dari satu jam,” ungkap Ikin.

Ia menambahkan, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam upaya mitigasi bencana.

Baca Juga:Pola Kerja ASN Orientasi Pada HasilMenginap di Grand Tryas Hotel Cirebon Dapat Voucher BBM 

“BPBD tidak dapat bekerja sendiri. Kami membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat, salah satunya melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang beranggotakan warga terlatih dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman menekankan, kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemkab dan Forkopimda, tetapi harus diterapkan hingga tingkat kecamatan dan desa.

Wakil bupati (wabup) yang akrab disapa Jigus itu mengingatkan, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat kewaspadaan harus selalu ditingkatkan.

“Kesiapsiagaan ini juga harus siap di tingkat kecamatan dan desa-desa, supaya antisipasi bisa dilakukan lebih cepat,” kata Jigus. (den)

0 Komentar