“Karena formasinya sangat terbatas, persaingan tahun ini cukup ketat. Kami harap peserta memberi yang terbaik agar yang lolos benar-benar yang paling kompeten,” ujar Boy.
Jika dibanding tahun sebelumnya, penurunan kloter cukup signifikan. Tahun lalu Jawa Barat mendapatkan 86 kloter atau sekitar 170-an petugas. Kini hanya 68 kloter.
Bagi peserta yang lolos, Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat menyiapkan pelatihan intensif selama sekitar 10 hari, mencakup aspek administratif hingga pemahaman ibadah (VKHJ).
Baca Juga:Polresta Cirebon dan Komunitas Ojol Perkuat Keamanan WilayahPemulihan Sumatera: Tanggap Darurat Menuju Rehabilitasi Menyeluruh
“Kami tekankan bahwa sekitar 50-60 persen jamaah haji Jawa Barat adalah lansia. Petugas harus memiliki empati, kesabaran, dan kesiapan fisik. Mereka harus bekerja sepenuh hati,” kata Boy, dilansir dari JPNN (Radar Cirebon Group).
Perlu diketahui, tahun ini seleksi dibuka untuk masyarakat umum. Hanya posisi Ketua Kloter (TPHI) yang masih dikhususkan bagi ASN.
Untuk Pembimbing Ibadah (TPI) dan seluruh formasi PPIH Arab Saudi, masyarakat umum dapat mendaftar selama memenuhi syarat.
“Ini bagian dari upaya memperluas kesempatan sekaligus meningkatkan kualitas calon petugas,” tandas Boy. (mar5/jpnn/rc)
