Pilwu Serentak di Indramayu Selesai, Dua Pendukung Terlibat Keributan 

Kuwu Terpilih
DAMAI: Kuwu terpilih (kaos hitam) berjabat tangan dengan calon kuwu yang belum terpilih. Mereka mengajak para pendukungnya untuk berdamai dan tidak saling mengejek. Foto: BURHANUDIN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Keributan antarpendukung dua calon kuwu pecah di Desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamis malam, 11 Desember 2025. Insiden itu terjadi sehari setelah pemungutan suara Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak 2025.

Rekaman video yang menampilkan aksi saling serang tersebut, langsung beredar di berbagai platform media sosial. Dugaan sementara, ketegangan itu dipicu oleh kesalahpahaman antara kedua kelompok pendukung.

Kapolsek Juntinyuat, Iptu Trio Tirtana membenarkan terjadinya bentrokan tersebut. “Betul, kejadiannya malam hari. Saat ini situasi sudah kembali terkendali,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 12 Desember 2025.

Baca Juga:Polres Kuningan Sosialisasi ke Sekolah: Pelaku Bullying Dapat Dijerat Pidana Tim SAR Temukan Pelajar Hanyut di Sungai Cisanggarung, Kondisi Meninggal

Menurut Trio, bentrokan berlangsung sekitar pukul 23.30. Petugas yang sejak awal bersiaga cepat melakukan upaya penghentian konflik.

“Keributannya tidak berlangsung lama. Anggota langsung turun untuk memisahkan kedua belah pihak agar tidak melebar,” jelasnya.

Pada pukul 23.45, situasi berhasil diamankan dan kedua kelompok membubarkan diri. Sebagai langkah antisipasi, polisi kemudian mempertemukan dua calon kuwu yang berkompetisi dalam Pilwu Limbangan.

Keduanya diajak berjalan kaki mengelilingi desa untuk memberikan imbauan langsung kepada warga dan pendukung masing-masing agar tidak terpancing provokasi.

Selain itu, aparat kepolisian bersama kedua calon melakukan pendekatan dari rumah ke rumah untuk menyampaikan pesan persatuan dan pentingnya menjaga suasana tetap damai pasca Pilwu. “Kami sampaikan ajakan untuk menjaga keharmonisan dan kondusivitas bersama,” kata Trio.

Ia menambahkan bahwa perbedaan pilihan politik tidak seharusnya memutus tali persaudaraan antarwarga.

“Pilwu sudah selesai. Tidak ada lagi kubu 01 atau 02. Mari bersama memastikan desa tetap aman, tenang, dan kondusif,” tutupnya. (han)

0 Komentar