RADARCIREBON.ID – Sebanyak 266 orang melepaskan diri dan mencabut baiat (pengukuhan) dari kelompok Negara Islam Indonesia yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mereka menyatakan bergabung dalam NKRI dengan menunjukkan tindakan simbolis mencium bendera merah putih.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan mengatakan, Provinsi Jabar merupakan provinsi dengan dinamika sosial tinggi karena mobilitas penduduk besar, perkembangan digital cepat, serta aktivitas keagamaan yang intensif. Kondisi tersebut menjadikan Jabar sebagai daerah yang strategis, namun juga rawan menjadi sasaran infiltrasi ideologi ekstrem.
Baca Juga:KDM Siap Jemput 45 Warga Jabar yang Terjebak Banjir AcehKDM – PT KAI Jalin Kerjasama, Bakal Ada Kereta Api Tani Mukti Rute Cirebon – Jakarta
Untuk mengatasi hal itu, Pemdaprov Jabar melalui Kesbangpol, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan mengadakan penyuluhan-penyuluhan, sosialisasi kepada siswa-siswi sekolah hingga mahasiswa. Tujuannya, agar mereka tidak bisa disusupi oleh organisasi-organisasi terlarang di Indonesia.
Dikatakan Erwan, radikalisme tidak boleh mendapat ruang di Indonesia. “NKRI harga mati, Pancasila adalah fondasi yang menyatukan kita,” kata Erwan dalam prosesi pencabutan baiat dan deklarasi NKRI dari 7 Faksi POK NII Wilayah Jawa Barat, yang dilaksanakan di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.
Menurut ia, kegiatan cabut baiat kelompok NII Jabar merupakan momen pemulihan, pemurnian niat, sekaligus kemenangan nilai kebangsaan dan Islam yang damai dan penuh kasih sayang.
Para mantan anggota NII akan dirangkul, dibimbing, dan dipastikan dapat kembali berkontribusi sebagai warga negara yang baik.
Erwan menyatakan, Pemdaprov Jabar mengapresiasi langkah Polri, khususnya Densus 88, yang selama ini tidak hanya melakukan penegakan hukum, tetapi juga program deradikalisasi yang humanis dan memberdayakan.
Pemdaprov Jabar berkomitmen penuh untuk melanjutkan kolaborasi itu sehingga setiap proses kembali ke NKRI dapat berlangsung aman, bermartabat, dan berkelanjutan.
“Mari terus kita jaga Jawa Barat sebagai provinsi yang aman, toleran, dan kuat dalam nilai kebhinekaan,” pungkas Erwan.
Baca Juga:Pasca Tawuran Konten, Pemuda Desa Purwawinangun – Muara Mediasi di Polsek Kapetakan, Sepakat DamaiLolos dari Hukuman, Prabowo Rehabilitasi 3 Mantan Direksi ASDP Termasuk Ira Puspadewi
Wakil Kepala Densus 88 AT Polri Brigjen Pol. I Made Astawa menyatakan, pihaknya terus melakukan detensi dan memantau masyarakat Indonesia yang belum bergabung dengan NKRI.
“Kita semua ajak saudara-saudara kita untuk kembali ke NKRI dengan ideologinya Pancasila. Kita kembali ke NKRI, membangun Jawa Barat khususnya, supaya hidup kita lebih baik,” katanya.
