RADARCIREBON.ID- Radar Cirebon kembali menggelar panggung apresiasi tahunan bertajuk Person of The Year (PoTY) 2025. Ajang ini digelar di Studio Kaliandra RCTV, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Kamis (18/12/2025). PoTY 2025 menjadi pelaksanaan tahun keempat. Konsisten. Berkelanjutan. Ajang ini untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang dedikasi dan kontribusinya tercatat jelas sepanjang satu tahun terakhir.
Para tokoh yang diundang berasal dari lintas sektor. Kepala daerah. Kepala kepolisian resor kota dan kabupaten. Pimpinan instansi pemerintah. Tokoh lembaga nonpemerintah. Praktisi pendidikan. Pengusaha. Hingga penggerak budaya dan ekonomi kreatif. Semua hadir dalam satu ruang. Dalam satu momen. Dalam satu tujuan.
Acara dijadwalkan dimulai pukul 12.30 WIB. Tamu kehormatan mengenakan batik lengan panjang. Seragam dalam keberagaman. Sejak pintu masuk Studio Kaliandra RCTV, suasana disiapkan hangat. Live musik akustik mengalun. Menyambut setiap kedatangan. Membuat acara terasa akrab, namun tetap berwibawa.
Baca Juga:Pedagang Bunga Kalibaru Mengukur Harapan di Lahan Relokasi Belakang Terminal HarjamuktiPenertiban Sukalila dan Kalibaru, Awal Wajah Baru Kota Cirebon
Person of The Year adalah agenda rutin Radar Cirebon. Digelar setiap tahun. Tanpa putus. Tahun ini menjadi edisi keempat. Menandai komitmen media untuk tidak hanya menyampaikan kritik dan kontrol sosial, tetapi juga memberikan apresiasi kepada mereka yang bekerja dengan benar.
Direktur Radar Cirebon Yuda Sanjaya mengatakan tahun ini pihaknya menetapkan 16 kategori penghargaan. Ditambah 1 penghargaan khusus. Penghargaan khusus diberikan kepada tiga tokoh yang dinilai memiliki peran strategis dan berkelanjutan. Ada Sally Giovani selaku owner BT Batik Trsumi, Naranani M Irman dari Tari Topeng Losari, serta Suwarno pengusaha muda dari Kuningan.
Yuda Sanjaya menegaskan bahwa Person of The Year bukan sekadar ajang penghargaan formal. Menurutnya, PoTY adalah bentuk tanggung jawab moral media terhadap publik. Media harus adil. Tidak hanya tajam mengkritik. Tetapi juga jujur mengapresiasi.
Yuda menyampaikan, Radar Cirebon setiap hari mencatat aktivitas para tokoh. Meliput. Mengamati. Mengevaluasi. Dari kerja-kerja itulah redaksi menilai siapa yang layak diapresiasi. Ia menambahkan, penghargaan ini juga menjadi pesan kepada publik bahwa kerja baik tidak pernah sia-sia. Media melihat. Media mencatat. Media mengingat. Dan pada waktunya, media memberi pengakuan.