KUNINGAN–Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, bela negara tidak lagi dimaknai sebatas seragam dan barisan. Bagi Anggota DPR RI H Rokhmat Ardiyan MM Rokhmat Ardiyan, mahasiswa justru memegang peran strategis sebagai penjaga nilai dan pengawal arah kebijakan bangsa. Pandangan itu ia sampaikan dengan bahasa sederhana, membumi, dan dekat dengan realitas kehidupan kampus.
Ia menekankan bahwa kejujuran merupakan pondasi utama keberanian. Dari nilai itulah lahir bentuk-bentuk bela negara yang relevan dengan kehidupan mahasiswa saat ini, mulai dari keberpihakan pada petani dan pelaku UMKM, kepedulian terhadap kelestarian alam Kuningan, hingga kemampuan merawat persatuan di tengah keberagaman dengan menjunjung kearifan lokal. Bahkan, menciptakan lapangan kerja disebutnya sebagai wujud nyata nasionalisme modern.
“Mahasiswa harus visioner. Jaga kesetiakawanan, loyalitas, dan integritas. Idealisme kalian masih kuat, jangan sampai ternodai,” tegas Rokhmat Ardiyan dalam sebuah pertemuan dengan ratusan mahasiswa se-Kabupaten Kuningan, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Pelatih Asal Korea Selatan Pimpin Persebaya, Debut Kontra Borneo FC di GBTKabar Baik untuk Fans! FIFA Rilis Tiket Piala Dunia 2026 Mulai Rp1 Jutaan
Pesan tersebut disampaikan bersamaan dengan peringatan keras agar mahasiswa tidak terjerumus pada praktik destruktif seperti judi online dan narkoba. Ia menekankan bahwa masa depan bangsa bisa runtuh jika generasi mudanya kehilangan arah dan kendali.
“Awas kalau ada mahasiswa terlibat narkoba. Saya catat,” ujarnya dengan nada serius, sebelum kembali mengajak mahasiswa untuk menatap masa depan secara optimistis. Ia berharap, ketika kelak mereka menjadi pengusaha atau pejabat publik, nilai kepedulian sosial dan pengabdian kepada bangsa tetap dijaga.
Selain refleksi nilai, forum ini juga menjadi sarana dialog kebijakan. Rokhmat Ardiyan memaparkan sejumlah program strategis nasional yang perlu mendapat perhatian dan pengawalan publik, termasuk penguatan Koperasi Merah Putih sebagai pilar desa mandiri, Program Makan Bergizi Gratis yang telah menjangkau puluhan ribu siswa di Kuningan, hingga rencana pendirian Sekolah Rakyat di Desa Luragung dengan target seribu siswa.
Ia juga menyebut program pemasangan ribuan sambungan listrik gratis bagi warga kurang mampu, penanganan rumah tidak layak huni, serta perjuangan anggaran sekitar 30 miliar rupiah untuk perbaikan infrastruktur jalan dan sektor kesehatan. Tak ketinggalan, program rumah terjangkau ditekankan agar mahasiswa ikut mengawasi pelaksanaannya di lapangan.
