Ada bukti deformasi terlihat pada formasi batuan Miosen-Pliosen. Dengan potensi gempa moderat mencapai di atas M 6,0, jika terjadi pelepasan energi.
Akun itu juga mengungkapkan jika beberapa peneliti sepakat membagi sesar Baribis menjadi 3 segmen utama; Barat, Tengah dan Timur. Namun ada pula yang mengusulkan 4 segmen, dengan pemisahan lebih detail di zona Subang dan Sumedang.
Perbedaan ini terjadi karena variasi data geologi. Dengan alasan beberapa area belum terpetakan secara detail. Selain itu juga ada perbedaan interpretasi mekanisme pergerakan strike-slip versus reverse fault.
Baca Juga:KDM Siap Jemput 45 Warga Jabar yang Terjebak Banjir AcehKDM – PT KAI Jalin Kerjasama, Bakal Ada Kereta Api Tani Mukti Rute Cirebon – Jakarta
Akun itu mengungkap pula tentang minimnya kegempaan yang dihasilkan dari aktivitas sesar Baribis. Walau minim, bukan berarti tidak ada sama sekali.
Pada umumnya periode kejadian gempa yang dihasilkan dari sesar ini cukup panjang. Tapi, jika ada terjadi gempa sangat membahayakan karena bisa merusak.
Tercatat ada 3 gempa merusak yang dihasilkan oleh sesar ini. Yakni gempa M7,0 pada 16 November 1847. Gempa ini berpusat di sekitar wilayah Kabupaten Kuningan. Diperkirakan sekitar puluhan orang tewas akibat gempa bumi ini.
Kemudian gempa M6,5 Karawang. Gempa ini terjadi tanggal 23 Mei 1862. Tak banyak laporan dan pembahasan perihal gempa ini. Hanya saja diperkirakan gempa ini dapat dirasakan pada skala maksimal MMI VII.
Yang terakhir gempa M5,5 Majalengka. Gempa ini terjadi pada tanggal 6 Juli 1990 dan dapat dirasakan pada skala maksimal MMI VII. Setidaknya dilaporkan terdapat 10.300 bangunan rusak.
Untuk gempa bumi M4,1 yang pernah terjadi di Kota Bogor, dihasilkan oleh Patahan Citarik. Kondisi itu membuat masyarakat setempat khawatir adanya potensi sesar lainnya, salah satunya sesar Baribis.
Studi yang dilakukan Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Sri Budiantoro menyebutkan, sesar Baribis menyimpan ancaman besar. Studi itu dipublikasi melalui Scientific Reports pada 16 Juni 2022.
Baca Juga:Pasca Tawuran Konten, Pemuda Desa Purwawinangun – Muara Mediasi di Polsek Kapetakan, Sepakat DamaiLolos dari Hukuman, Prabowo Rehabilitasi 3 Mantan Direksi ASDP Termasuk Ira Puspadewi
Karena saat ini sesar Baribis termasuk patahan yang cenderung mengakumulasi energinya, jika dilepaskan akan menghasilkan dampak yang besar. Terutama bagi Jawa Barat dan sekitarnya.
Jika patahan Baribis memanjang dari Banten ke Kuningan, patahan Citarik membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Bekasi. Dengan kondisi seperti itu akan terjadi pertemuan diantara kedua sesar tersebut.
