Waspada! Lima Kecamatan di Cirebon Masuk Jalur Sesar Baribis

Lima Kecamatan di Cirebon Masuk Jalur Sesar Baribis
Infografis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi. Infografis: Eep
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi. Imbauan ini muncul karena adanya jalur patahan aktif Sesar Baribis yang melewati beberapa kawasan di Kabupaten Cirebon.

Hasil kajian akademis dari Universitas Padjadjaran (Unpad) menunjukkan bahwa setidaknya lima kecamatan berada di wilayah yang dilintasi oleh patahan tersebut. Hal tersebut seperti disampaikan Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon Syamsul Huda, Senin (22/12/2025).

Ia mengatakan keberadaan Sesar Baribis bukan sekadar asumsi, tapi telah melalui sebuah penelitian geologi yang dapat dipertanggungjawabkan. “Bentangan Sesar Baribis ini terbentang mulai dari Karawang, Subang, Majalengka, hingga masuk ke wilayah Cirebon,” ujar Syamsul Huda.

Baca Juga:PLTU Cirebon Power Unit 2 resmi ditetapkan sebagai Obvitnas ke-26 di Jawa BaratPerjalanan Outbond Radar Cirebon di Semarang, Kekompakan Fondasi Utama

Ia menjelaskan, jalur patahan aktif tersebut mulai memasuki Cirebon dari wilayah barat, tepatnya Kecamatan Dukupuntang. Sebagian besar wilayah kecamatan ini dilintasi patahan yang terus bergerak secara alami.

Patahan tersebut kemudian berlanjut dari Desa Bobos ke arah selatan menuju Kecamatan Sumber, termasuk kawasan tanjakan Plangon. “Di tanjakan Plangon itu ada jalan yang sulit diperbaiki karena permukaannya selalu bergelombang. Banyak yang mengira itu karena pipa PDAM, padahal itu jalur patahan Sesar Baribis yang memang terus bergerak,” ungkapnya

Dari Plangon, jalur patahan kembali merembet ke Kecamatan Karangsembung dan Karangwareng, sebelum berakhir di Kecamatan Susukanlebak. Selain itu, kawasan Bukit Gronggong juga masuk dalam jalur utama patahan aktif sesar baribis.

“Beberapa lokasi wisata, termasuk Bukit Gronggong, berada di jalur utama Sesar Baribis. Kita hanya bisa waspada, karena tidak ada yang tahu kapan bencana akan terjadi,” katanya.

Meski demikian, Syamsul menegaskan bahwa potensi tsunami di Kabupaten Cirebon relatif kecil. Justru ancaman yang lebih sering terjadi adalah banjir, banjir bandang, gempa bumi, dan tanah longsor, yang hampir setiap tahun melanda sejumlah wilayah.

“Selain banjir, banjir bandang juga harus diantisipasi. Intinya, masyarakat diminta tetap waspada dan peka terhadap gejala alam yang akhir-akhir ini memang kurang bersahabat,” imbuhnya.

PUNCAK MUSIM HUJAN SAAT NATARU

0 Komentar