RADARCIREBON.ID – PT PLN (Persero) berhasil memulihkan jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan-Langsa pada Rabu (17/12) pukul 13.30 WIB. Dengan pulihnya jalur tersebut, sistem kelistrikan Aceh yang sempat terisolasi kini kembali terhubung dengan sistem besar Sumatra.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, transmisi Pangkalan Brandan-Langsa merupakan tulang punggung interkoneksi Sumatra-Aceh, sehingga pemulihannya menjadi langkah krusial pascabencana.
“Tersambungnya kembali jalur ini membuka jalan bagi pemulihan sistem kelistrikan Aceh secara menyeluruh,” ujar Darmawan di Aceh Tamiang.
Baca Juga:UGJ Gelar Grand Launching PMB Tahun Akademik 2026/2027Doro Budaya Baca di Desa, IPB Cirebon Inisiasi Pojok Literasi di Sutawinangun
Pemulihan dilakukan melalui pembangunan tower darurat di sejumlah titik transmisi yang terdampak banjir dan longsor. Proses tersebut menghadapi tantangan berat, mulai dari akses lokasi terbatas, kondisi medan labil, hingga curah hujan tinggi.
Setelah interkoneksi kembali aman, PLN memasuki tahap pengoperasian pembangkit listrik, terutama PLTU Nagan Raya. Proses ini diperkirakan memerlukan waktu sekitar 48 jam untuk pemanasan, sinkronisasi, dan pengujian sistem sebelum pembebanan dilakukan secara bertahap.
Selanjutnya, pasokan listrik akan disalurkan melalui 20 gardu induk, 558 penyulang, dan 15.717 gardu distribusi yang melayani seluruh wilayah Aceh.
Untuk mendukung pemulihan, lebih dari 1.600 petugas PLN masih bersiaga di lapangan. PLN juga memastikan proses penormalan dilakukan dengan kehati-hatian mengingat masih adanya genangan air dan lumpur di sejumlah wilayah.
PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat dan memohon dukungan agar pemulihan kelistrikan di Aceh dapat diselesaikan dengan aman dan cepat. (cep/opl)