RADARCIREBON.ID – Syaykh Al Zaytun Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mengungkap filosofi kopi yang merupakan bagian dari peradaban manusia.
Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi perkebunan baru-baru ini. Momen itu, diunggah oleh putrinya Anis Khairunnisa.
Dalam perbincangan itu, Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut mengungkapkan bahwa kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia.
Baca Juga:KDM Siap Jemput 45 Warga Jabar yang Terjebak Banjir AcehKDM – PT KAI Jalin Kerjasama, Bakal Ada Kereta Api Tani Mukti Rute Cirebon – Jakarta
“Ada sekelompok pekerja yang merasa ngantuk dan kesepian. Mereka menemukan pohon kopi dan mencoba untuk dipanggang,” kata Syaykh Panji Gumilang.
Ketika itu, biji kopi hanya dipanggang dan dikunyah. Belum diolah menjadi minuman seperti sekarang ini.
Kemudian dalam perkembangannya, kopi di-roasting dan menjadi minuman yang sangat enak.
Kopi kemudian terkenal di lingkungan dunia Arab. Bahkan berkembang dan ditanam di utara Yaman yakni Saba.
Ketika itu, kopi juga menjadi minuman para sufi. Minuman ini, lantas berkembang ke Mesir.
Namun sempat dilarang karena membuat orang terlarut dalam obrolan hingga lupa dengan aktivitas utama.
“Di Mesir dilarang laku berkembanglah di Eropa,” ungkapnya.
Di Eropa kopi berkembang sebelum Revolusi Prancis dan diyakini, menjadi pendorong terjadinya momentum bersejarah itu.
Baca Juga:Pasca Tawuran Konten, Pemuda Desa Purwawinangun – Muara Mediasi di Polsek Kapetakan, Sepakat DamaiLolos dari Hukuman, Prabowo Rehabilitasi 3 Mantan Direksi ASDP Termasuk Ira Puspadewi
Bahkan kedai kopi diyakini menjadi medium lahirnya filosofi Revolusi Prancis yakni, Liberty, Freternite, Egalite.
Pasca revolusi Prancis, kopi juga sempat dilarang di Eropa. Hal tersebut kemudian mendorong perkembangan minuman baru yakni teh.
Ketika itu, teh yang diminum orang Eropa juga berasal dari Jawa Barat, karena memiliki kualitas terbaik.
“Pucuk daun muda dan yang terbaik itu dikirim ke Eropa sampai hari ini. Yang tua dikonsumsi orang Indonesia,” tuturnya.
Ketika itu, kopi berkembang di Amerika. Sementara di Indonesia juga sudah mulai memproduksi kopi.
Minuman kopi ini, sangat erat kaitannya dengan peradaban manusia dan perkembangan pemikiran kritis.
Sebab, kopi mendorong lahirnya banyak inspirasi dan pemikiran baru.
