CIREBON, RADARCIREBON.ID – 30 Maret merupakan peringatan hari film Nasional. Ingin tahu film lokal pertama yang muncul di Indonesia? Yuk ketahui bersama sejarahnya.
Film merupakan sebuah gambar hidup yang kini kerap kali disebut sebagai movie/sinema. Hari ini merupakan peringatan Hari Film Nasional di Indonesia.
Sekarang sudah banyak produksi film di Indonesia, bahkan kebanyakan masyarakatpun menyukai dan menikmati dunia hiburan per-film an ini.
Baca Juga:Banjir Uang Dari Tiktok! 9 Cara Dapat Uang 500rb Sehari Dari Tiktok, Cair Cepat, Mudah dan Dapat Dilakukan Oleh SiapapunCuan Mengalir di Aplikasi Dana! Ini Cara Dapat Uang Hingga 500rb Sehari Di Aplikasi DANA
Film merupakan salah satu media komunikasi yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk pola pikir masyarakat.
Selain itu, film juga merupakan sarana untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dengan cara yang menghibur dan menyenangkan. Yang sekarang sudah banyak dinikmati oleh seluruh dunia.
Hari Film Nasional di Indonesia yakni pada 30 Maret 1950, mari kita ketahui bersama apa film pertama yang muncul dan diproduksi oleh orang Indonesia.
Sejarah Hari Film Nasional
Film Indonesia sebenarnya sudah mulai diproduksi sejak masa penjajahan Belanda.
Film Indonesia pertama bahkan sudah dirilis di tahun 1926 berjudul Loetoeng Kasaroeng dan Lily Van Shanghai di tahun 1928.
Namun sayangnya, meski banyak menghadirkan aktor lokal, dua film tersebut disutradarai oleh orang asing sehingga mencerminkan adanya dominasi Belanda dan Tiongkok, tidak pure dibuat oleh karya anak bangsa Indonesia.
Perfilman Indonesia mulai terlihat pada tahun 1950, dimana sutradara Usmar Ismail sebagai sutradara Indonesia berhasil memproduksi film berjudul Darah dan Doa (Long March of Siliwangi).
Baca Juga:TERPERCAYA! 4 Cara Dapat Uang 500rb Sehari, Salah Satunya Berinvestasi di Pasar Modal10 Aneka Oleh-oleh Khas Cirebon, Makanan Dengan Cita Rasa yang Unik dan Bikin Nagih, Juga Souvenir
Sejarah Hari Film Nasional 30 Maret 1950
Pada 30 Maret 1950 merupakan hari pertama produksi film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi) karya Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail.
Itulah mengapa 30 Maret 1950 diperingati sebgai hari film Nasional.
Bermula dari semangat Usmar Ismail inilah yang menjadikan perjalanan perfilm an di Indonesia semakin berkembang pesat seperti sekarang ini. Menumbuhkan semangat para pemuda dalam berkarya.