5 Kampung Adat di Jawa Barat Yang Indah Dan Unik

Kampung Di Jawa Barat Punya Keunikan Dan Ciri Khas masing-masing.
Kampung Di Jawa Barat Punya Keunikan Dan Ciri Khas masing-masing.
0 Komentar

Dalam bertani tingkah laku masyarakat Kampung Urug tidak lepas dari legenda: Nyi Sari Pohaci, atau lebih di kenal dengan sebutan Dewi Sri. Sebagai contoh, Dewi Sri mendapat haid pertama hari Senin, maka bagi masyarakat Urug hari tersebut merupakan pantangan untuk mengurus padi, sedangkan pada hari Jumat, darah menstruasinya disiram dengan air dan jatuh ke bumi. Hari Jumat itulah yang merupakan pantangan bagi warga Kampung Urug untuk pergi ke sawah. Bagi masyarakat kampung ini Dewi Sri diyakini sebagai putri Prabu siliwangi yang meninggal saat belum menikah.

Salah satu keunikan kampung ini adalah adanya leuit (lumbung padi) di seluruh rumah. Kampung ini juga termasuk salah satu masyarakat yang masih menjaga budaya Sunda Buhun dari para karuhun (nenek moyang).

LIHAT VIDEONYA  DISINI :  https://www.youtube.com/watch?v=jwaTOZ6Doz0

Baca Juga:4 Jenis Kebaya Jawa Tradisional Yang Bikin Anak Muda Cinta !!7 Makanan Khas Jawa Barat Yang Enak Dan Bikin Menggoda !!

5.   Kampung Pulo

Siapa sangka, di sebuah pulau kecil di tengah Danau Cangkuang terdapat sebuah kampung adat yang sudah berusia ratusan tahun. Ya, itulah Kampung Adat Pulo atau Kampung Pulo yang terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Letak kampung adat seluas 10,5 ha ini berada di tengah Situ (danau) Cangkuang, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Menurut keyakinan masyarakat setempat, warga kampung adat ini merupakan keturunan Embah Dalem Arif Muhammad. Konon, sejarah Embah Dalem sendiri, konon merupakan salah satu pemimpin pasukan Mataram yang di utus Sultan Agung untuk menyerang Batavia .

Diketahui, penyerangan pasukan Mataram mengalami kegagalan. Embah Dalem pun tidak berani pulang ke Mataram. Kemudian, beliau menetap Sekaligus menyebarkan agama Islam di daerah yang kini di sebut sebagai Kampung Pulo itu.

Hal menarik yang pertama kali akan kamu lihat saat tiba di lokasi adalah rakit yang akan mengantarmu menyeberang menuju Pulau Panjang tempat Kampung Pulo berada. Untuk menuju Kampung Pulo kamu harus menyeberangi danau kira-kira 10-15 menit.

Kompleks Kampung Pulo hanya terdiri atas enam buah rumah tinggal dan sebuah musala (penambahan bangunan tidak di perkenankan di kampung adat ini). Konon, jumlah bangunan rumah tinggal ini ada kaitannya dengan jumlah anak Embah Dalem Arif. Embah Dalem memiliki enam orang anak, yaitu lima perempuan dan seorang laki-laki.

0 Komentar