950 Madrasah DTA Diliburkan 2 Pekan

950 Madrasah DTA Diliburkan 2 Pekan
Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)
0 Komentar

INDRAMAYU-
Sekolah non formal di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag)
Kabupaten Indramayu turut diliburkan sebagai langkah antisipasi penyebaran
virus corona atau Covid-19.Hal itu
menindaklanjuti surat edaran dari pemerintah, Kemenag, serta Forum Komunikasi
Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Barat.

Ketua DPC FKDT Kabupaten
Indramayu Asfuri SAg MPd membenarkan mulai tanggal 16 sampai 28 Maret seluruh
Madrasah Diniyah Takmaliyah Awaliyah (MDTA) libur untuk sementara waktu.
Terdata sebanyak 950 MDTA dengan jumlah siswa mencapai 112 ribu anak.

“Sudah dikuti oleh semua
pengurus MDTA, untuk sementara waktu peserta didik belajar dirumah
masing-masing. Hal ini demi mencegah penyebaran virus corona termasuk
kelingkungan madrasah,” kata dia kepada Radar,
Senin (16/3).

Baca Juga:Tiga Pasien Sembuh dari Corona, Dapat Hadiah Jamu dari Presiden JokowiPresiden Jokowi Mulai Batasi Diri

Asfuri menegaskan, meski
madrasah diliburkan namun para guru diminta untuk tetap melakukan tugas
pemantauan. Karena itu siswa madrasah dapat diberi tugas agar bisa tetap
melaksanakan kegiatan belajar atau aktivitas lainnya yang bermanfaat selama
berada dirumah. “Teknisnya diserahkan ke masing-masing MDTA. Mungkin dengan
diberi tugas yang diserahkan nanti saat masuk,” katanya.

Selain itu, pihak madrasah
juga diminta berperan aktif untuk menginformasikan kepada seluruh orang tua
siswa agar meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anaknya selama diliburkan.Asfuri berharap, orang tua tetap
menjaga anak-anaknya di rumah sambil belajar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
upaya pencegahan terhadap Covid-19.

Sementara itu, sekolah-sekolah
di Indramayu juga mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar lewat daring
atau online. Salah sarunya di SMAN 1 Sindang Kabupaten Indramayu. Kepala SMAN 1
Sindang Drs Sulkhin MPd menyatakan sangat mendukung kebijakan pemerintah
tersebut.

Menurut Sulkhin, upaya
apapun mesti dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 agar
tidak semakin meluas. “Kita tentu saja harus mendukung kebijakan pemerintah.
Karena penyebaran virus sendiri itu antarmanusia. Jika dikumpulkan orang kita
di sini ada 1.300 orang, kalau satu terkena, semua juga ikut kena,” kata
Sulkhin, Senin (16/3).

Adapun mengenai metode
belajar yang dilakukan, akan dipusatkan melalui grup WhatsApp kelas masing-masing. Dengan cara ini guru-guru akan
memantau kegiatan belajar mengajar dengan memberikan materi dan tugas yang

0 Komentar