Ada Jejak Kaki Anjing Liar

kambing-mati
IDENTIFIKASI: Utusan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan didampingi Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah, melakukan pemeriksaan kandang domba korban serangan hewan buas, kemarin (14/12). Foto: M Taufik/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN-Tim investigasi dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Kuningan menemukan sejumlah petunjuk terkait misteri kematian mendadak puluhan domba milik warga di tiga desa di Kecamatan Cibingbin. Di antaranya temuan jejak kaki dan bekas cakaran di kayu kandang.
Tim dokter hewan yang dipimpin Kabid Peternakan Disnakan Kabupaten Kuningan Lia Priliawati SPt mendatangi satu persatu kandang domba milik warga yang menjadi korban serangan hewan buas tersebut, Senin (14/12). Didampingi Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah dan kepala desa setempat, tim melakukan pemeriksaan kondisi kandang dan lingkungan sekitar sekaligus mewawancara warga dan pemilik kandang.
“Dari hasil identifikasi dan investigasi kami di lokasi kejadian, diduga penyebab kematian domba-domba tersebut oleh hewan buas sejenis anjing liar atau anjing hutan. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan kami di sekitar kandang, ditemukan beberapa jejak kaki di tanah bentuknya sangat mirip kaki anjing dan juga ada beberapa bekas cakaran di beberapa kayu kandangnya. Diduga anjing hutan atau anjing liar tersebut memangsa domba-domba hanya menghisap darah tanpa memakan dagingnya,” ujar Lia kepada awak media usai meninjau kandang milik Juhenda di Desa Sukaharja.
Lia mengatakan, peristiwa tewasnya hewan ternak warga dengan cara yang sama tersebut terjadi di tiga desa di Kecamatan Cibingbin dengan total 49 ekor. Yakni di Desa Cipondok ada 25 ekor domba mati dalam semalam, kemudian di Desa Ciangir ada delapan ekor domba dan satu pedet atau anak sapi juga tewas dengan kondisi serupa dan terakhir di Desa Sukaharja sebanyak 15 ekor domba.
“Semuanya tewas dengan kondisi luka gigitan di leher, perut dan ada juga yang di dubur tetapi dagingnya tidak dimakan. Sepertinya binatang buas tersebut hanya menghisap darah. Bahkan di Desa Sukaharja, ada sembilan ekor domba yang mati di kandang, sedangkan enam ekor lainnya ditemukan pemiliknya masih dalam kondisi hidup namun sudah sangat lemah sehingga akhirnya dimatikan secara paksa dengan cara disembelih,” ujar Lia.
Untuk upaya pencegahan kejadian tersebut jangan sampai terulang, Lia pun mengimbau kepada masyarakat terutama pemilik hewan ternak untuk melakukan penjagaan kandangnya. Bisa dengan cara membuat pagar kawat berduri hingga melakukan penjagaan siskamling.

0 Komentar