Ada yang Positif Covid-19, Sebagian Napi Lapas Kesambi Diisolasi

Ada yang Positif Covid-19, Sebagian Napi Lapas Kesambi Diisolasi
ILUSTRASI/FIZXABAY.COM
0 Komentar

CIREBON – Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Klas 1 Cirebon masih melakukan isolasi mandiri,  menyusul ditemukan kasus positif covid-19.
Kepala Bidang Keamanan dan Tata tertib Lapas Klas 1 Cirebon, Giyanto mengatakan, WBP yang terkonfirmasi positif merupakan pindahan dari Lapas Narkotika Cipinang.
Sebanyak 48 WBP tersebut, kata Giyanto tiba di Lapas Kesambi pada tanggal 3 September 2020. Berdasarkan SOP pencegahan penyebaran Covid-19, mereka tak langsung dicampur dengan WBP lain. Tetapi langsung menjalani isolasi di Blok RS tepatnya di kamar 4 dan 5.
Kemudian, Senin (6/9) mereka menjalani rapid test. Dari situ didapati bahwa 19 dari 48 orang hasilnya reaktif. Sehingga petugas memisahkan hunian antara yang reaktif dan non reaktif. Petugas juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Cirebon untuk melaporkan adanya temuan tersebut.
“Setelah itu dari dinkes melakukan swab terhadap 19 WBP yang reaktif. Hasilnya ada 4 WBP yang positif Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, petugas perawat di Lapas Kesambi, Restu Permadi mengatakan, 4 pasien positif tersebut digolongkan dalam Orang Tanpa Gejala (OTG). Sehingga hanya melakukan isolasi mandiri. Namun demikian petugas lapas tetap memberikan penanganan sesuai dengan SOP Covid-19.
“Penangananya sama dengan pasien covid biasa. Dilakukan pengklusteran, dilakukan isolasi mandiri, tiap pagi dikeluarkan untuk berjemur dan olahraga. Juga diberikan tambahan suplemen dan nutrisinya,” ungkapnya.
Setelah menjalani isolasi di dalam lapas, ke 4 WBP tersebut menjalani swab test kedua pada tanggal 21 September. Keempatnya sdauh dinyatakan negatif.
Namun demikian, petugas kemudian melakukan rapid test kembali. Dan ternyata hasilnya masih banyak yang reaktif. Sehingga menimbulkan kekhawatiran masih terjadi penyebaran Covid-19 di kalangan WBP pendatang baru tersebut.
Sebelumnya, kata Restu, dari Dinkes Kota Cirebon hanya melakukan swab kepada 19 dari 48 WBP. Sementara sisanya tidak dilakukan swab karena terkendala NIK. Di mana proses swab oleh Dinkes Kota Cirebon mensyaratkan NIK untuk ditembuskan ke provinsi.
Sementara WBP sendiri banyak yang tidak memiliki NIK. Sebab, setelah mereka menjalani proses hukum, mulai penangkapan dan sebagainya, banyak yang tidak memegang identitas kependudukan.
“Kita koordinasi dengan Sekda Jawa Barat dan Gugus Tugas Provinsi dan Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi untuk melakukan screening lanjutan. Rencananya Kamis (15/10) akan dilakukan screening untuk 48 WBP dan 107 petugas. Mudah mudahan hasilnya negatif semua,” pungkasnya. (awr)

0 Komentar