Airlangga: Teknologi Digital Penting untuk Ekosistem Pasar Tradisional

Airlangga: Teknologi Digital Penting untuk Ekosistem Pasar Tradisional
WAWANCARA: Bupati Cirebon Drs H Imron MAg memberikan penjelasan terkait tunggakan pajak dana desa yang dilakukan oknum pendamping, kemarin. ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

JAKARTA- Pandemi Covid-19 secara tak langsung mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia. Hal ini terutama dipicu oleh perubahan perilaku dan aktivitas masyarakat yang diikuti dengan berkembangnya model bisnis yang kini makin terdigitalisasi.
Tren pemanfaatan teknologi digital ini terlihat dari meningkatnya berbagai aktivitas secara daring di tengah masyarakat, misalnya belanja online dan penggunaan layanan keuangan digital.
Pemanfaatan teknologi digital telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang, yang diharapkan juga dapat menjangkau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia.
Pada tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun. Kontribusi tersebut, di antaranya disumbang oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15 ,657 pasar tradisional.
“Pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional merupakan tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, serta membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas,” ujar Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau Implementasi Program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional Bersama Grab Indonesia dan BNI di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Kamis (24/3).
Digitalisasi, melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar merupakan inovasi yang terbukti sangat membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang selama pandemi.
Kebutuhan dan urgensi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional juga diperlukan dalam transaksi jual beli lainnya seperti pemanfaatan e-wallet dan e-payment, serta manajemen pengelolaan pasar seperti pengelolaan sewa, retribusi parkir, dan sebagainya.
“UMKM adalah pahlawan-pahlawan Indonesia dan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada Grab yang turut berperan sebagai fasilitator dan agregator bagi para pedagang Pasar Tomang Barat, dan juga BNI yang sudah menyalurkan KUR untuk mendukung kebutuhan ekspansi usaha pedagang, baik berupa kredit modal kerja ataupun investasi,” ucap Menko Airlangga.
Kolaborasi antara pemerintah, Grab Indonesia, BNI, serta para pihak terkait lainnya seperti yang dilakukan di Pasar Tomang Jakarta bertujuan mendorong transformasi pasar tradisional melalui program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional. Program ini merupakan bentuk dukungan upaya transformasi digital sebagai salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi.

0 Komentar