Belajar dari Alasan Kegagalan Nyonya Meneer yang Redup di Generasi Ketiga

alasan kegagalan nyonya meneer
Alasan kegagalan Nyonya Meener yang redup di generasi ketiga. Foto: Istimewa - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Belajar dari alasan kegagalan Nyonya Meneer yang usahanya redup di generasi ketiga. Siapa yang tidak kenal Nyonya Meneer?

Dulu nama itu sangat gampang kita jumpai di mana-mana. Dari warung-warung hingga toko-toko obat. Nah, sekarang bagaimana nasibnya?

Untuk para pengusaha atau pewaris usaha, alasan kegagalan Nyonya Meneer perlu menjadi refleksi untuk senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Baca Juga:MENDADAK OKB! Ini Deretan 10 Uang Kuno TermahalINI DIA! Harga Motor Scoopy 2023, Lengkap dengan Spesifikasinya

Seperti kita ketahui, Nyonya Meneer adalah merek jamu yang telah melegenda dan dikenal luas oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Namanya berasal dari beras menir, yaitu sisa butir halus penumbukan padi. Karena pengaruh ejaan Belanda, ejaan Menir berubah menjadi Meneer.

Pendirinya adalah Lauw Ping Nio. Wanita ini biasa disapa dengan sebutan Nyonya Meneer. Dia lahir di Sidoarjo Jawa Timur pada tahun 1895.

Wanita hebat tersebut meninggal pada tahun 1978. Pengusaha sukses di bidang industri jamu di Indonesia tersebut wafat pada usia 83 tahun.

Hanya sayang, perusahaan jamu papan atas ini tidak bisa lagi melanjutkan operasional di tangan generasi ketiganya. Banyak faktor yang membuat perusahaan jamu tersebut harus ditutup.

Postingan @WarungKopiKita begitu gamblang menjelenterehkan perjalanan Jamu Nyonya Meneer itu. Akun itu menguliti tentang sisi gelap kebangkrutan Nyonya Meneer. Mulai dari terlilit utang 89 miliar hingga konflik warisan.

Menurut akun itu, pada tahun 2017, PT Nyonya Meneer dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Perusahaan itu harus pailit karena memiliki utang kepada 35 kreditur yang jumlah totalnya mencapai Rp 89 miliar.

Baca Juga:Cara Mengecek Zodiak, Ada 12 Zodiak Berdasarkan Tanggal dan Bulan Lahir,GASKEUN! Referensi Tempat Wisata Cirebon dan Kuningan, Nomer 3 Wajib Dikunjungi

Bisnis ini seperti disebutkan di atas, didirikan oleh Lauw Ping Nio alias Nyonya Meneer. Kegemarannya meracik jamu, berhasil menyembuhkan penyakit suaminya di tengah masa krisis pendudukan Belanda di tahun 1900-an.

Kemudian baru pada tahun 1919, Lauw Ping Nio mendirikan perusahaan jamu di Semarang. Perusahaan itu diberi nama “Jamu Jawa Asli Cap Potret Nyonya Meneer”.

0 Komentar