Andalkan Dropping Air Bersih

kekeringan-argasunya
Salah satu daerah aliran sungai yang melewati Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Kawasan selatan Kota Cirebon rawan mengalami kekeringan di musim kemarau. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Di wilayah Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti sedikitnya terdapat 8 RW yang musim kemarau tahun lalu mengalami kekurangan air bersih. Kemudian satu RW di Kelurahan Kalijaga karena air tanah menyusut volumenya.
Sedikitnya terdapat 265 kepala keluarga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut, dengan kebutuhan air paling tidak 78.900 liter per hari.
Wilayah Argasunya paling rentan kekeringan karena minimnya sumber air bersih yang dapat digunakan. Saat ini, aliran sungai di kawasan tersebut memang masih dapat digunakan. Namun pada puncak kemarau biasanya tidak lagi.
Ke depan, untuk menanggulangi masalah kekeringan, Lurah Argasunya, Whisynu Zakiantar Erlanggan SE menginginkan adanya bendungan untuk mengantisipasti krisis air. Pasalnya, wilayah Argasunya memiliki kontur tanah perbukitan dan berbatu. Sehingga saat musim kemarau, wilayah tersebut menjadi wilayah yang paling terdampak.
Dengan adanya penampungan mata air, akan sangat membantu masyarakat yang daerahnya menjadi langganan kekeringan.
Keberadaan penampungan air juga menurutnya harus diperbanyak. Bila perlu, setiap RW memiliki masing-masing.
Mata air di wilayah Cibogo dan Kedung Krisik Selatan misalnya. Di wilayah tersbut sudah layak dibuatkan bendungan untuk penampungan. Sebab, airnya cukup bagus dan jernih. Sehingga perlu dimanfaatkan dengan benar. (awr)

0 Komentar