Awal Tahun Mulai Belajar Tatap Muka

Awal Tahun Mulai Belajar Tatap Muka
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg (kiri) didampingi Kadisdik Drs H Asdullah menyebut rencananya awal tahun 2021 Kabupaten Cirebon akan memulai pembelajaran tatap muka, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Foto: Andri Wiguna / Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Pemkab Cirebon saat ini sedang menyiapkan skenario dan skema pembelajaran tatap muka di seluruh jenjang pendidikan pada awal tahun 2021. Namun, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menegaskan, rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus tetap melihat hasil pelaksanaan evaluasi Satgas penanganan Covid-19.
“Kalau zonanya hijau saya rasa aman. Apalagi nanti diatur sedemikian rupa sesuai ketentuan protokol kesehatan,” ujar Imron.
Menurutnya, dari hasil laporan yang ia terima, ada hambatan pada anak-anak usia sekolah dasar maupun pertama untuk belajar sendiri secara online. Pasalnya, tidak semua anak-anak mengerti dan paham teknis pembelajaran secara online. Terlebih, belum seluruh siswa memiliki perangkat untuk mengakses pembelajaran secara online.
“Banyak anak-anak yang kadang harus melihat langsung belajarnya. Karena belajar juga butuh fokus. Apalagi anak-anak kecil belajarnya harus didampingi orangtua jika online. Saya setuju pembelajaran tatap muka digelar awal tahun. Tapi tentu harus dievaluasi terus pelaksanaannya. Sehingga sejalan dengan penanganan dan penanggulangan Covid-19,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Cirebon, Drs H Asdulah Sam Anwar kepada Radar menuturkan, Pemkab Cirebon melalui Dinas Pendidikan akan makukan verifikasi dan kesiapan sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon dari tingkat Paud, TK, SD dan SMP agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka sesuai penerapan protokol kesehatan.
“Tentu nantinya akan ada verifikasi. Kita mengikuti SKB 4 Menteri terkait penanggulangan Covid-19. Nanti sekolah-sekolah rencananya mulai awal tahun sudah mulai pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Pembelajaran dengan sistem daring atau online menurut Asdullah, masih belum optimal untuk diterapkan. Pasalnya, belum semua siswa memiliki perangkat untuk bisa belajar online. Selain itu, sekolah sudah terlalu lama libur. Saat ini, siswa-siswi sudah rindu belajar di sekolah.
“Mereka rindu belajar di sekolah. Rindu bertemu dengan guru-guru. Para guru juga rindu bertemu siswa-siswi,” katanya.
Menurutnya, untuk teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka bisa menggunakan sistem gilir maupun bergantian dengan sistem jam pelajaran yang dikurangi. Selain itu, jumlah siswa dalam satu rombel pun akan disesuaikan dan dikurangi setengah jumlah siswa seperti biasanya.

0 Komentar