SUMBER – Launching batik baru yang akan digunakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon akan dilakukan dalam waktu dekat. Jika tak ada perubahan, launching tersebut dilaksanakan pada 30 November 2020 mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Drs H Hartono MSi mengatakan, Batik Mande Praja Caruban akan resmi digunakan setelah di-launching. Nantinya, setiap hari tertentu, seluruh pegawai di lingkup Pemkab Cirebon akan mengenakan baju tersebut sebagai cirri khas. Nanti, secara perlahan, keberadaan Batik Mande Praja Caruban akan menggantikan batik merah milik Pemkab Cirebon sebelumnya.
“Launching-nya nanti tanggal 30 November. Ini batik tulis yang dipesan, yang digarap langsung oleh para pengrajin batik dari Kabupaten Cirebon. Selain kualitas batik yang bagus, pemesanan batik pada pengrajin diharapkan mampu memulihkan perekonomian bagi yang terdampak pandemi Covid-19,” ujarnya, kemarin.
Menurutnya, jumlah batik yang dipesan Pemkab Cirebon untuk saat ini berjumlah 5.000 potong kain. Sehingga, jumlah tersebut belum cukup untuk meng-cover seluruh pegawai di lingkup Pemkab Cirebon.
“Untuk tahap pertama, sekarang baru 5.000 potong yang kita pesan. Sehingga, belum cukup untuk seluruh pegawai. Nanti batik merah tidak langsung hilang, tapi tergantikan secara perlahan. Pegawai yang sudah dapat, nanti harus mengganti batik merah ke batik yang baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg saat ditemui Radar Cirebon menjelaskan, selain akan melakukan launching Batik Mande Praja Caruban, Pemkab Cirebon juga akan menyebarkan edaran tentang mengaktifkan kembali penggunaan Bahasa Cirebon pada hari-hari tertentu. Hal ini, menurut Imron, sebagai langkah antisipasi yang dilakukan untuk melesatarikan Bahasa Cirebon.
“Kita tentu prihatin, penggunaan Bahasa Cirebon dalam kehidupan sehari-hari mulai berkurang. Kita akan sebarkan edaran agar pada hari tertentu ada hari khusus untuk menggunakan Bahasa Cirebon di lingkup Pemkab Cirebon,” ungkapnya. (dri)