Beli Perlengkapan Penanganan Covid-19, Dana Desa Digondol Maling

0 Komentar

CIREBON- Lama tak ada kejadian, aksi pecah kaca mobil terulang di Kota Cirebon. Uang tunai sebesar Rp300 juta pun raib. Diembat penjahat. Uang itu merupakan Dana Desa (DD) milik Pemdes Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Peristiwa tersebut terjadi di Jl Pekiringan, Kota Cirebon, Kamis siang (23/4) sekitar 11.45 WIB.
Peristiwa itu berawal ketika empat aparat Desa Kubang di antaranya kadus, kaur ekbang, dan kaur keuangan, serta seorang lainnya mengambil pencairan DD di bjb Sumber. Ketiganya  menggunakan mobil sedan Honda Civic dengan nopol E 1036 BP. Setelah pencairan, mereka berinisiatif membeli perlengkapan penanganan Covid-19 ke Toko Sanitas di Jl Pasuketan, Kota Cirebon.
Saat sampai di lokasi, area parkir penuh. Mereka lalu diarahkan untuk memarkirkan kendaraan di depan Toko 5 yang ada di Jl Pekiringan. Di situlah kejadiannya. Saat mereka ke Toko Sanitas, uang dibiarkan di jok sebelah kiri. Saat kembali ke mobil, kaca sudah pecah. Uang pun juga lenyap.
Kuwu (Kepala Desa) Kubang, Wawan Karyawan, tampak kecewa dengan apa yang dilakukan tiga aparat desanya itu. Wawan kecewa karena ketiga orang itu menuju Toko Sanitas dengan dalih untuk membeli peralatan Covid-19 tanpa koordinasi dengannya.
“Mereka inisiatif sendiri tanpa izin saya. Padahal kan bjb Sumber dengan Desa Kubang itu dekat. Tapi mereka ini tidak mampir dulu ke desa. Kalau ke desa dulu, saya akan beri petunjuk agar membawa uang seperlunya saja. Tapi mereka inisiatif sendiri langsung ke Kota Cirebon. Saya sangat menyesalkan perbuatan mereka yang tanpa seizin saya,” kata Wawan.
Wawan mengaku sempat mendapatkan WhatsApp dari aparat desanya. Tapi, karena dirinya sibuk menerima tamu, sehingga tidak sempat membuka pesan tersebut. Wawan akhirnya mengetahui kejadian tersebut setelah aparat desa lainnya melapor pada dirinya. “Kaget saya. Kok bisa mereka tidak bilang ada di kota. Saya langsung ke sana. Ternyata benar, kaca depan sebelah kiri mobil pecah dan uang sekitar Rp300 juta dibawa maling,” ujarnya.
Dari keterangan beberapa aparat, justru tak mengetahui kejadiannya. “Saya tidak tahu kronologinya. Mereka juga sama. Hanya katanya saat mau pulang, kaca mobil sudah pecah dan uang di bawah jok kiri sudah hilang. Cuma tahu itu saja,” ungkapnya.

0 Komentar