Belum Terbiasa Parkir Non Tunai

parkir-non-tunai-jl-pagongan-kota-cirebon
Warga menggunakan QRIS yang dipindai dengan telepon selular untuk pembayaran parkir non tunai di Jl Pagongan. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Pembayaran tunai menurutnya juga lebih praktis karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya beberapa detik saja. Karena pengendara sudah menyiapkan uang kecil untuk membayar parkir. “Kalaupun harus bayar kembalian, tidak lama. Uangnya sudah saya siapin,” lanjutnya.
Kendati begitu, Wasika juga mengaku selalu menawarkan pembayaran non tunai kepada para pengendara. Terkait hal tersebut ia juga yakin bahwa ke depan, akan banyak orang yang beralih menggunakan pembayaran non tunai.
“Ya mungkin karena pertama saja. Kalau sudah banyak yang tahu dan orang orang pada pakai (sistem pembayaran non tunai), nantinya juga pakai ini semua,” ungkapnya sambil menunjukan QRIS nya.
Potensi penggunaan QRIS untuk pembayaran non tunai sebenarnya cukup tinggi. Berdasarkan data Bank Indonesia, di Jawa Barat berada di peringkat nomor satu. Jumlah pengguna sebanyak 800 ribu.
Sedangkan di Ciayumajakuning jumlah penggunanya sekitar 76 hingga 77 ribu. Saat ini QRIS sudah diterapkan di berbagai merchant makanan dan minuman, fashion, UMKM, pusat perbelanjaan, masjid, pasar tradisional, dan parkir bahu jalan. (awr)

0 Komentar