Bencana Bersejarah

Bencana Bersejarah
0 Komentar

6 Spanyol vs Jerman 0
SEVILLA – Jerman dihajar setengah lusin gol oleh Spanyol pada matchday keenam Grup A4 UEFA Nations League, kemarin dini hari WIB. Itu salah satu kekalahan terburuk dalam sejarah mereka. Media Spanyol menyebutnya dengan kata ‘aib’.
Juara Piala Dunia 2014 itu seyogianya hanya membutuhkan hasil imbang di Estadio de La Cartuja, Sevilla, untuk lolos ke semifinal. Tapi, Der Panzer -julukan Jerman- malah dihajar enam gol tanpa balas oleh tuan rumah yang akhirnya menggeser mereka dari puncak klasemen Grup A4.
Ferran Torres menjadi mimpi buruk Der Panzer lewat hat-trick-nya. Masing-masing di menit ke-33, 55, dan 71. Tiga gol La Roja -julukan Spanyol- lainnya dilesakkan Alvaro Morata di menit 17, Rodri (38’), dan Mikel Oyarzabal (89’).
Ini hasil mengejutkan, namun sangat wajar, mengingat, Spanyol memang unggul segalanya. Mereka melepaskan total 22 tembakan berbanding dua milik Jerman. Bahkan, andai Spanyol bisa memaksimalkan seluruh peluang di mulut gawang dan bukan Manuel Neuer di bawah mistar gawang, Jerman bisa kalah lebih besar lagi.
Situs resmi UEFA menyebut, kekalahan setengah lusin gol ini sebagai bencana bersejarah. Terakhir kali Jerman kalah besar yakni pada Piala Dunia FIFA 1954. Saat itu, mereka takluk 3-8 melawan Hungaria. Sebelum itu, mereka juga pernah kalah 0-6 pada 1931 melawan Austria. Di pertandingan resmi FIFA, skor 6-0 ini merupakan kekalahan terbesar Jerman.
Dalam sejarah Timnas Jerman, mereka pernah sekali menelan kekalahan yang lebih buruk, yaitu saat menghadapi Inggris di laga uji coba pada tahun 1909. Kala itu, Jerman kalah 0-9 dalam pertandingan internasional kempat mereka.
“Itu adalah hari yang sangat buruk bagi kami. Tidak ada yang berhasil. Tidak ada bahasa tubuh, tidak ada kekuatan tubuh. Baik serangan maupun pertahanan, tidak bekerja dengan baik untuk kami,” keluh pelatih Jerman, Joachim Loew dikutip dari UEFA.com.
Menurut Loew, setelah dibobol Morata, permainan mereka menjadi kacau balau. “Setelah kebobolan yang pertama, kami melepaskan ide dan konsep kami, berlarian tanpa tujuan, tidak memiliki organisasi dan meninggalkan ruang terbuka,” ujarnya.

0 Komentar