Berani Buat Perda Larangan Mihol, Hingga Program Mengaji 15 Menit

Berani Buat Perda Larangan Mihol, Hingga Program Mengaji 15 Menit
DOK/RADAR INDRAMAYU FOTO KENANGAN: Mantan Bupati Indramayu dua periode Dr H Irianto Syafiuddin (Yance) saat menghadiri sebuah acara. Semasa hidupnya Kang H Yance dikenal sebagai bapak Pembangunan Indramayu dengan membuat aturan berani lewat visi Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera (Remaja).
0 Komentar

Meninggalnya mantan Bupati Indramayu Dr H Irianto MS Syafiuddin, bukan hanya menyisakan duka bagi keluargnaya. Bahkan, masyarakat Indramayu benar-benar merasa kehilangan dengan Bapak Pembangunan Indramayu.
Adun Sastra, Indramayu
POLITISI yang lebih akrab disapa dengan sebutan Kang Yance ini lahir di Ambon, Maluku pada 27 November 1955 silam. Meskipun lahir di Ambon, beliau adalah Wong Dermayu asli. Anak bungsu dari 14 bersaudara, buah hati dari pasangan H Mursyid Ibnu Syafiuddin dan Hj Nyi Iyeng.
Tidak banyak orang yang tahu, nama Irianto itu maksudnya akronim dari “Irian to Ambon”. Saat ayahnya melakukan perjalanan dinas dalam rangka mengemban tugas negara. Adapun panggilan ‘Yance’ adalah logat orang Ambon yang dalam nama Indramayu yang dimaksud Yanto.
Ia menikah dengan Hj Anna Sophanah mantan Bupati Indramayu periode 2010-2020, dan dikaruniai 3 orang anak Dinny Yuniarti Syafiyana, Daniel Muttaqien Syafiuddin, dan Deani Iyeng Syafiyana.
Segudang pengalaman berorganisasi dan kiprahnya di dunia politik pernah dia torehkan sepanjang karir kehidupannya. Sehingga beliau menjadi salah satu tokoh panutan yang disegani baik di Kabupaten Indramayu hingga Jawa Barat. Bahkan, boleh dibilang juga berperan penting di kancah nasional.
Di era reformasi tahun 1998, Yance mulai memasuki dunia politik dengan menginjakkan pondasi karirnya di posisi Wakil Ketua Partai Golkar Indramayu. Beliau berkesempatan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu pada tahun 2004-2009.
Pada saat yang sama dipilih oleh rakyat Indramayu menjadi bupati Indramayu dua periode 2000-2005 dan 2005-2010. Karir politiknya terus meroket hingga diberikan amanat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2016, dan juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tahun 2014 – 2019.
Puluhan penghargaan level nasional pernah beliau raih selama menjabat sebagai bupati Indramayu. Dua diantaranya adalah Anugerah lencana dari Menteri Agama atas perhatiannya terhadap Pengembangan Tilawah Alquran dan Dakwah Islamiyah tahun 2004 dan Anugerah Peniti Emas dan Piagam Penghargaan Bidang Pendidikan Keagamaan dari Menteri Agama tahun 2009.
Dalam Visi Remaja (Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera) beliau memasukkan program-programnya seperti memakai jilbab bagi pegawai dan baca Alquran 15 menit di lingkungan pendidikan. Program yang bernuansa religius inilah yang banyak diapresiasi oleh kalangan ulama.

0 Komentar