Berbincang dengan Jamaah Umrah Asal Cirebon yang Baru Pulang dari Tanah Suci

Berbincang dengan Jamaah Umrah Asal Cirebon yang Baru Pulang dari Tanah Suci
Fatimah Alfatah jamaah yang melakukan umrah di tengah pandemi covid-19.
0 Komentar

Arab Saudi sudah memperbolehkan umrah. Sejumlah jamaah dari berbagai belahan dunia pun sudah berdatangan. Tak terkecuali jamaah dari Indonesia. Meski dengan pemberlakuan pembatasan super ketat, namun paling tidak, bisa mengobati kerinduan para jamaah untuk kembali melihat Kakbah dari dekat.

***
 SALAH satu jamaah yang beruntung bisa berangkat umrah di masa pandemi Covid-19 adalah Fatimah Alfatah (46), yang akhirnya bisa pergi ke tanah suci setelah menunggu lebih dari 8 bulan dari jadwal keberangkatannya di tanggal 12 Maret 2020. Fatimah pun harus bersabar.
Dia sempat kaget ketika menerima telepon yang menginformasikan dan menanyakan kesiapannya untuk berangkat ke tanah suci pada 1 November 2020 lalu. Kesempatan tersebut pun ia ambil.
“Saya dan beberapa rekan dari kantor pun berangkat. Ini tanggung jawab kami yang harus tahu terlebih dahulu situasi di sana, sebelum kami datang lagi membawa jamaah. Waktu berangkat sekitar 11 bus rombongan jamaah dari Indonesia, tidak hanya dari travel kami,” imbuhnya.
Situasinya pun benar-benar berbeda dari umrah-umrah yang pernah ia rasakan sebelumnya. Ketika berangkat, ia dan jamaah lainnya dari seluruh Indonesia kumpul di Jakarta untuk melakukan swab test. Di sana, seluruh jamaah di-swab test sebagai salah satu syarat perjalanan.
“Sebelum hasil swab test keluar, kita tidak boleh ke mana-mana. Kita dikarantina dulu sampai hasilnya keluar. Kemarin dari seluruh jamaah itu ada yang tidak bisa berangkat, ada yang positif, jumlahnya cukup banyak. Yang hasilnya negatif boleh melanjutkan perjalanan menuju tanah suci. Ada sekitar 80 orang yang gagal berangkat karena hasil positif dan ada juga yang karena visanya tidak keluar,” bebernya.
Sampai di tanah suci, rombongan pun kembali dikarantina dan swab test sebelum diizinkan masuk ke komplek Masjidil Haram. Rombongan baru di-swab test pada hari ketiga. Setelah hasil keluar, barulah rombongan bisa diperbolehkan melaksanakan umrah. Namun dengan pembatasan yang sangat ketat.
“Kita hanya diperbolehkan melaksanakan ibadah umrah dan ibadah-ibadah lainnya dengan waktu yang dibatasi. Hanya 3 jam saja. Tentu sedih karena kita kesana kan ingin berlama-lama melihat Kakbah. Tapi mau bagaimana lagi, situasinya memang sedang seperti ini,” ungkapnya.

0 Komentar