Beri Sanksi ke Iran, AS Kalah Dukungan

Austria Iran Nuclear
NUKLIR IRAN: Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi terlihat di layar video raksasa pada pidato yang disiarkan secara online selama konferensi umum IAEA, di Wina, Austria, Senin, 21 September 2020. Iran mendesak DK PBB memblokir segala upaya AS untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap negaranya. FOTO: AFP
0 Komentar

“AS masih melanggar JCPOA dan Res 2231, (AS) berenang melawan arus internasional hanya akan membuatnya lebih terisolasi,” tulis Ravanchi di Twitter.
Kemudian dalam cuitannya pada Minggu, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengatakan, Presiden Donald Trump harus mengubah taktik sebelum Pompeo mengubah slogan “Make America Great Again” menjadi bahan tertawaan global.
Mengenai penolakan usulan Amerika Serikat oleh DK PBB ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut bahwa Amerika Serikat mengalami kekalahan yang memalukan.
“Saya tidak mengingat bahwa AS menyiapkan sebuah resolusi selama berbulan-bulan untuk menyerang Republik Islam Iran, dan mereka hanya mendapatkan satu suara setuju,” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Penolakan usulan Amerika Serikat tersebut berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan Jumat 14 Agustus 2020.
Pada pemungutan suara tersebut, Rusia dan Tiongkok menolak. Sementara ada 11 negara termasuk Indonesia yang memilih abstain dan hanya Amerika Serikat serta Republik Dominika yang memberi suara setuju.
Embargo senjata Iran yang dijatuhkan oleh PBB akan segera mencapai tenggat berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia, yang memfasilitasi pencabutan sejumlah sanksi internasional terhadap Iran sebagai imbalan atas penangguhan program nuklir negara itu. (der/fin)
 
FOTO: AFP
NUKLIR IRAN: Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi terlihat di layar video raksasa pada pidato yang disiarkan secara online selama konferensi umum IAEA, di Wina, Austria, Senin, 21 September 2020. Iran mendesak DK PBB memblokir segala upaya AS untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap negaranya.
 
 

Laman:

1 2
0 Komentar