Bubur Harisa Kembali Jadi Menu Buka Puasa setelah 2 Tahun Vakum karena Pandemi

bubur harisa
Bubur Harisa Kembali Jadi Menu Buka Puasa setelah 2 Tahun Vakum karena Pandemi. Foto: Ade Gustiana/Radar Cirebon.
0 Komentar

CIRBON, RADARCIREBON.ID- Nuansa Ramadhan di Kampung Arab Panjunan Kota Cirebon sempat agak hambar 2 tahun terakhir. Itu, karena Bubur Harisa tak lagi dihidangkan sebagai menu berbuka puasa di Masjid Asy Syafii Bayasut. Tahun ini, tradisi membuat bubur khas Timur Tengah itu kembali dilanjutkan.

Bakda Sholat Asar tak semua jamaah langsung bergegas meninggalkan Masjid Asy Syafii Bayasut di Jalan Pekarungan, Kota Cirebon. Sebagian tadarus Alquran. Hingga sekadar bersantai menunggu Magrib.

Wajah jamaah ini sangat khas. Dibanding wilayah lain di Kota Cirebon, misalnya. Ya, dari keturunan-keturunan Arab. Bahkan anak-anak berkomunikasi dengan yang lebih tua menggunakan Bahasa Arab.

Baca Juga:Ini untuk Usaha, Bukan Beli HPAirlangga Sambut Baik MoU Indonesia-Tiongkok Dalam Ekonomi Digital

Jamaah masjid yang berdiri tahun 1918 ini ramah-ramah. Saling tegur-sapa dan bersalaman ketika bertatap muka satu dengan yang lain. Tak curiga terhadap orang asing -yang bukan dari lingkungan sekitar- seperti wartawan koran ini. Panggilan Ana-Ente lebih familiar untuk menggantikan kata Aku dan Kamu.

Di akses pintu utama keluar-masuk masjid, Ibrahim Bayasut duduk di sebuah kursi. Tubuhnya disandarkan pada dinding masjid.

Tangan kanan Ibrahim yang merupakan putra Syech Muhammad Islam Bayasut itu sesekali menopang pada kotak amal yang sengaja diletakkan dekat pintu agar mudah dijangkau. Saat berjalan Ibrahim tak lepas dari tongkat untuk bisa seimbang melangkah.

Sambil menatap ke arah jalan, Ibrahim Bayasut bercerita. Bahwa ia merupakan putra tunggal dari istri kedua Syech Muhammad Islam Bayasut.

Yaitu laki-laki keturunan Arab yang menikah dengan pribumi Cirebon. “Kalau dibilang, ibu saya itu selirnya lah. Kalau zaman dulu kan biasa punya istri 3 atau 4,” tutur Ibrahim yang mengenakan kacamata dan peci hitam kepada Radar Cirebon, bakda Asar kemarin (15/4/2022).

Ibrahim Bayasut adalah nama panggilan. Yang mudah diucapkan. Mudah pula diingat. Ditanya nama lengkap, Ibrahim tampak ragu orang lain akan mengingatnya ketika diucapkan kembali. “Nama lengkap saya teramat panjang. Sudah, panggil saja Ibrahim Bayasut,” jelas Ibraham.

Istri pertama Syech Muhammad Islam Bayasut juga orang Cirebon. Pernikahan pertama itu membuahkan 7 anak. Ya, itu artinya keluarga dari istri kedua dan ketiga Syech Muhammad Islam Bayasut memiliki 8 bersaudara.

0 Komentar