RADARCIREBON.ID – Pada Zaman sekarang Bullying atau perundungan itu sangat banyak kita temui di berbagai media apalagi media sosial seperti televisi, apalagi lagi ramainya kasus yang di alami oleh Fatir Arya Adinata (12 tahun) siswa asal Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi korban perundungan, di kabarkan meninggal dunia. Korban bullying di SD Negeri Jatimulya 09 ini harus kehilangan kaki kiri karena tindakan medis amputasi yang kehilangan kakinya.
Belakangan di ketahui ternyata Fatir mengidap penyakit kanker tulang pada salah satu kakinya. Melalui penanganan medis, salah satu kaki, yakni bagian kiri menjalani operasi amputasi di Rumah Sakit Dharmais Jakarta.
makanya di indonesia ini kasus bullying sangat tinggi dan sangat banyak di temui, lalu bagaimana caranya agar kita terhindar dari kasus tersebut oke, kali ini Mimin ingin berikan kalian informasinya bagaimana kalian untuk orang tua bagaimana cara mengatasinya.
Baca Juga:Mentalitas Liverpool FC Yang Tak Di Ragukan Lagi Untuk Menjuarai Liga Inggris Musim IniMengenal Wedang Coro Minuman Penghangat Badan Dan Bermanfaat Bagi Kesehatan
Bentuk kasus bullying itu bermacam-macam. Ada perundungan fisik, verbal, hingga siber atau lewat internet. Penyebabnya beragam, seperti minimnya rasa empati, pengaruh pergaulan, hingga tidak percaya diri. Konsep bullying ini di lakukan pada orang maupun kelompok yang berkuasa pada orang yang lebih lemah.
Akibat bullying bisa membuat anak jadi rendah diri, takut berteman, hingga mengganggu proses belajar. Perundungan dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Baik dalam dunia nyata seperti di sekolah, rumah, restoran, ataupun di dunia maya, misalnya di media sosial. Dan, sebagai orangtua, pastinya kita tidak bisa terus-menerus mengawasi putra-putri kita sehingga terhindar dari bullying.
Untuk mencegah kasus bullying pada anak, pihak sekolah sangat penting menyisipkan penguatan pendidikan karakter pada siswa sebagai generasi muda untuk membentengi diri atas perkembangan IPTEK yang semakin maju dan menghindari dari menjadi pelaku maupun korban bullying.
Oleh karena itu, Sherly menegaskan pihak sekolah perlu mempersiapkan anak didiknya untuk melakukan penguatan karakter anak agar tanggap terhadap segala tantangan khususnya menghadapi kasus bullying ini.
Kasus perudungan atau bullying ini layaknya fenomena gunung es, hanya sedikit sekali yang nampak di permukaan, padahal anak bisa saja mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan di mana saja, bisa di sekolah maupun dari keluarganya.