Cegah Klaster Baru, RT/RW Harus Aktif Laporkan Pendatang

pdu-dukuhsemar-kota-cirebon
Gedung PDU di Dukuhsemar, Kecamatan Harjamukti. Fasilitas ini akan menjadi pusat daur ulang sampah. Foto: Apridista S Ramdhani/Radar Cirebon
0 Komentar

MAJALENGKA – Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd meninjau Blok Jotang, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma pasca salah seorang warga di wilayah tersebut terpapar Covid-19. Kedatangan Ketua Umum Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 kabupaten Majalengka ini sekaligus memberikan imbauan dan penyerahan bantuan masker serta puluhan paket sembako untuk masyarakat di wilayah itu, Senin (20/7).
Sejak terkonfirmasi positif pasien Covid-19 ke 10 itu mengharuskan wilayah Jotang di isolasi mandiri sejak Sabtu (18/7) kemarin hingga 1 Agustus mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengungkapkan dirinya terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai corona virus apapun status atau zona Majalengka.
“Status atau warna apapun tentang virus Corona, kami tetap mewaspadai dalam menentukan langkah. Terutama yang menjadi prioritas yakni terus membangun level kewaspadaan dan antisipatif,” ungkapnya.
Dijelaskan bupati, pergerakan covid-19 di Kabupaten Majalengka memang lambat. Statusnya pun zona biru. Namun jika lengah tentu akan berakibat fatal. Terbukti dalam seminggu terakhir ini terkonfirmasi 3 pasien positif masuk.
Perubahan bertambahnya kasus juga bakal mempengaruhi zona wilayah. Karenanya bupati terus berpesan kepada seluruh pemerintah desa agar lebih memperketat pengawasan khusus bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Karena siapa tahu datang ke desa tanpa diketahui. Jadi harus lebih diwaspadai dan terus dilakukan pemantauan. Tamu wajib untuk lapor 1×24 jam,” ujarnya.
Saat ini, kata dia virus corona bisa menyerang orang sehat. Namun kunci untuk melawannya adalah memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
Dirinya juga mengaku prihatin kasus positif bisa muncul di kampungnya sendiri yakni Malausma. Meski demikian angka kasus positif 10 orang tersebut semuanya bersumber dari imported case atau klaster bawaan dari luar. Pihaknya berupaya melakukan langkah antisipatif melalui pengawasan. Pasalnya pihaknya juga tidak bisa membendung laju kedatangan orang Majalengka dari luar.
Oleh karenanya saat kedatangan orang luar, setiap RT dan RW hingga kepala desa harus memberitahu ada pendatang baru. Sehingga tim Gugus Tugas cepat mendatangi kediaman yang bersangkutan untuk melokalisir agar tidak sampai bergaul kemana-mana.

0 Komentar