Dampak Psikis, Masalah Lain Keluarga dan Pasien Terkonfirmasi Positif

covid-19-kota-cirebon
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengunjungi pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.
0 Komentar

Sebuah riset yang ditulis Murray B. Stein berjudul “Coronavirus disease 2019 (Covid-19): Psychiatric illness” mengungkapkan, beberapa penelitian tentang epidemi Covid-19 menyatakan banyak pasien punya gejala dan tekanan kejiwaan.
Hasil penelitian itu menunjukkan, selama mengalami infeksi akut, sekitar 20% hingga 40% pasien mengalami gejala neuropsikiatrik dari delirium, seperti insomnia (42%), gangguan konsentrasi (38%), kecemasan (36%), gangguan memori (34%), suasana hati tertekan (33%), kebingungan (28%), dan kesadaran yang berubah (21%).
Sementara itu, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati saat berkunjung ke RW 08 Karanganom, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk meminta masyarakat untuk saling menguatkan dan mendukung.
Dukungan moril sangat penting untuk kesembuhan pasien covid-19. Yang tidak kalah penting adalah bersama-sama untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan. Yang salah satunya adalah menggunakan masker.
Wakil walikota secara khusus mengunjungi RW 08 Karanganom karena di kawasan tersebut ada 8 pasien covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
“Informasi dari Pak RW, disini ada 8 orang yang terkonfirmasi covid-19. Itu satu keluarga dan menjalani isolasi mandiri. Tidak boleh keluar rumah dulu,” ujar Eti, kepada Radar Cirebon, Rabu (23/9).
Dia meminta disiplin protokol kesehatan harus diperketat. Terutama di tingkatan RW harus ada ketegasan agar tidak ada kluster baru.
“Sosialisasi protokol kesehatan harus dilakukan berulang, jangan berhenti. Apalagi di daerah yang ada warga terkonfirmasi covid-19, jangan memaksakan untuk beraktivitas di luar rumah, nanti akan menyulitkan diri sendiri dan orang lain, malah menambah kluster baru,” jelasnya.
Sementara, Ketua RW 08 Karanganom, Gunawan membenarkan bahwa ada 8 warganya yang terkonfirmasi covid-19 dari hasil swab test.
Ia menyampaikan , berbagai pencegahan dan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan. Namun, lanjut dia, terkadang masih saja ada warga yang abai.
“Kami inginnya yang terkonfirmasi covid-19 diisolasi di BKKBN. Itu lebih efektif daripada isolasi mandiri, karena kadang susah masih pada aktivitas dan melanggar protokol kesehatan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, wakil walikota memberi dukungan kepada warga yang terkonfirmasi covid-19 untuk tetap semangat dan berpikiran positif. Ia juga memberikan bingkisan, rempah untuk penambah imun, masker dan hand sanitizer kepada warga sekitar. (awr)

0 Komentar