Dapat Panggilan Pelatda, Masih Belum Aman Juga

Dapat Panggilan Pelatda, Masih Belum Aman Juga
Yogi Saputra
0 Komentar

CIREBON – Yogi Saputra bertolak menuju Kota Bandung, Senin pagi (2/11). Atlet futsal Kota Cirebon itu memenuhi panggilan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Barat. Dia dipanggil untuk bergabung kembali dalam pemusatan latihan daerah (pelatda) proyeksi PON XX.
Ini bukan pertama kalinya Yogi dipanggil AFP Jawa Barat. Pemain jebolan SMKN 1 Kota Cirebon itu sempat tergabung di pelatda setelah sebelumnya lolos seleksi pada Juni 2019 lalu. Saat pandemi Covid-19 meluas di wilayah Jawa Barat, pemusatan latihan tim futsal dihentikan sementara.
Yogi pun sempat pasrah. Sebab, saat pemain lainnya dipanggil AFP ke markas PSSI Jawa Barat di Kota Bandung beberapa bulan lalu, dia malah tak diundang. Ketika itu, dia merasa tidak dibutuhkan lagi di pelatda.
Akhir pekan lalu, panggilan itu pun datang. Kepala Pelatih Tim Futsal Jawa Barat, Panca Pauzi, yang menghendaki Yogi segera bergabung dengan tim di Kota Kembang. “Alhamdulillah, akhirnya pelatih kepala tim futsal Jawa Barat memanggil Yogi untuk jalani pemusatan latihan di Bandung,” ujar Ketua Asosiasi Futsal Kota (Afkot) Cirebon, Amroni, kemarin (2/11).
Tak menunggu waktu lama lagi, Yogi langsung dikirim ke pelatda oleh Afkot. Amroni berharap, Yogi bertahan hingga PON Papua digelar tahun depan. “Yogi punya potensi yang bagus. Teknik dan mentalitasnya oke. Dia salah satu harapan besar kami,” katanya.
Yogi memang istimewa. Pemain kelahiran Cirebon, 17 Juni 2003 itu mampu mengambil peran vital di dalam tim. Postur tubuhnya mungil. Tapi skill individunya di atas rata-rata. Visi dan ketenangannya saat mengendalikan bola, bisa diandalkan saat tim mengembangkan serangan.
Salah satu anggota termuda tim futsal Kota Cirebon di Porda Jabar 2018 itu pun mengaku terkejut mendapat panggilan ke pelatda. “Karena sudah cukup lama tidak ada kabar, jadi saya nothing to lose saja. Tapi tak disangka-sangka panggilan ke pelatda datang juga. Insya Allah, saya akan berusaha memberikan yang terbaik,” ungkapnya.
Meski dikehendaki oleh Panca Pauzi, Yogi memang belum bisa bernapas lega. Posisinya belum aman karena AFP masih berusaha mencari formula terbaik. Artinya, materi pemain masih bongkar pasang. Skema promosi dan degradasi masih diberlakukan sampai batas akhir pendaftaran pemain PON pada Maret 2021 mendatang.

0 Komentar