Dari Cirebon untuk Indonesia

Dari Cirebon untuk Indonesia
0 Komentar

Bendera itu memang pada akhirnya bisa diselamatkan. Namun kondisinya tidak utuh lagi. Sebagian hangus terbakar. Bahkan saat ini, bendera yang terbuat dari kain satin itu kondisinya telah usang tergerus usia.
Bendera merah putih yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Cirebon dalam melawan penjajah dijaga dengan baik. Termasuk foto-foto Olly Sastra saat berjumpa Bung Karno dalam beberapa kesempatan pada masa itu.
Semuanya tersimpan dengan rapih di rumahnya yang berada di Jl Pagongan, Kota Cirebon. Menurut Esti, ibundanya diberi gelar Srikandi dari Cirebon sebab keberaniannya mempertaruhkan nyawa demi sang merah putih.
Selain itu, Olly Sastra juga dikenal sebagai pribadi yang supel. Mampu begaul dengan kalangan manapun. Olly juga aktif di banyak organisasi. Mulai dari gerakan kepanduan hingga gerakan sosial.
Setelah masa penjajahan, kantor Djawa Hooko Kai yang merupakan markas tentara berubah menjadi Panti Pendidikan Anak-anak (PPA), yakni panti asuhan bagi anak-anak korban perang. Saat itu, Olly juga aktif menjadi pengasuh ratusan anak anak korban perang. namun sayang, gedung itu kini sudah tak berbekas. digantikan oleh pertokoan.
Olly juga termasuk orang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ia aktif dalam memerangi buta huruf di kalangan masyarakat.  Ia juga mendirikan lembaga untuk mengasah ketrampilan tata boga dan tata rias di kalangan perempuan.
Olly tutup usia pada tahun 1994 pada umur 69 tahun. Namun ia tidak mau dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Olly dimakamkan di pemakaman Pronggol bersama dengan pejuang Cirebon lainnya, Kolonel Mahmud Pasha.
MOMENTUM 15 AGUSTUS
Sementara itu, pada tanggal 15 Agustus 1945, konon, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sudah dibacakan terlebih dahulu di Cirebon. Ada peran Sutan Syahrir di sana. Bagaimana peran bung kecil atas peristiwa yang belum tercatat dalam sejarah nasional tersebut?
Tugu Proklamasi atau Tugu Kedjaksan berada di persimpangan Jl Siliwangi dan Jl Kartini Kota Cirebon menjadi saksi peristiwa tersebut. Tugu yang dikenal dengan Tugu Pensil itu dibangun pada tanggal 17 Agustus 1946, setahun setelah Indonesia merdeka, untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut.

0 Komentar