Refleksi Hardiknas, Suhendrik Kunjungi PAUD yang Gunakan Teras Rumah karena Gedungnya Rusak

Suhendrik Kunjungi PAUD Berlian
Suhendrik Kunjungi PAUD Berlian
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Mendengar PAUD Berlian yang siswanya belajar di teras rumah warga karena gedungnya rusak, tokoh Muda Cirebon, Suhendrik, turun langsung ke lokasi. 

PAUD Berlian berada di Perumahan Permata Harjamukti, khususnya di RW 15 Permata Harjamukti Selatan Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.

Sambil berkunjung, Suhendrik berbincang dengan kepala PAUD Berlian dan menyapa anak-anak dan memberikan alat peraga belajar.

Baca Juga:Bulog Beli Hampir 20.000 Ton Beras Hasil Panen Petani SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Borong Juara di Felka Nasional

Suhendrik menjelaskan kehadirannya ke PAUD Berlian sebagai tanggapan terhadap laporan warga bahwa ada PAUD di Kota Cirebon, di mana siswanya belajar di teras rumah warga karena kondisi gedungnya rusak.

Pria yang akrab disapa Mas Hendrik melakukan silaturahmi ke PAUD yang termasuk salah satu yang pertama didirikan di Kota Cirebon pada tahun 2007.

“Ini (PAUD Berlian) salah satu PAUD dari 5 PAUD pertama yang berdiri di Kota Cirebon pada tahun 2007,” kata Hendrik.

Kunjungannya ini, menurut Hendrik, merupakan bagian dari refleksi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak calon penerus bangsa.

Kandidat Doktor Hubungan Internasional Unpad Bandung ini juga mengucapkan terima kasih kepada para guru PAUD, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi yang telah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Terima kasih kepada para guru yang telah mendidik siswa dengan penuh kasih sayang,” ujar pria yang memiliki kemampuan 8 bahasa asing ini.

Kepala SPS (Satuan PAUD Sejenis) Berlian, Aan Diana, mengapresiasi kunjungan tersebut. 

Baca Juga:Dampak Gempa Garut, 17 Rumah Warga Bantarujeg Alami KerusakanKinerja XL Axiata Melejit di Kuartal 1 2024, Laba Bersih Naik 168%, Pendapatan Naik 12%

Menurutnya, kunjungan ini membawa harapan baru terhadap perkembangan anak-anak dengan mengembangkan imajinasi melalui alat peraga belajar yang diberikan.

“Biasanya, bentuknya hanya fotokopi, tapi sekarang diberikan alat peraga berwarna,” ujar Aan Diana dengan penuh haru.

Aan menjelaskan bahwa PAUD ini sudah berdiri selama 17 tahun. Awal berdirinya, terdapat 50 siswa, namun saat ini hanya tersisa 16 murid. 

Penurunan jumlah siswa ini seiring dengan banyaknya PAUD di Kota Cirebon. Saat ini, tercatat sudah ada 40 PAUD yang beroperasi di Kota Cirebon.

“Awal berdiri PAUD hanya ada 5, tapi sekarang sudah ada 40 PAUD,” terangnya.

0 Komentar