Dari Sidang Sunjaya, Eks Direktur RSUD Arjawinangun Hanya Sanggup Setor Rp400 Juta

saksi sidang sunjaya
Mantan Direktur RSUD Arjawinangun, dr Triyani Judawinata saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu 5 April 2023.
0 Komentar

BANDUNG, RADARCIREBON.ID- Fakta-fakta baru kembali terungkap dalam sidang Sunjaya di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu 5 April 2023.

Sama seperti sidang Sunjaya sebelumnya, kali ini juga masih keterangan saksi-saksi. Dan, mayoritas adalah pensiunan atau mantan pejabat di lingkup Pemkab Cirebon.

Pantauan Radar Cirebon, salah satu saksi dalam sidang Sunjaya itu adalah mantan Direktur RSUD Arjawinangun, dr Triyani Judawinata.

Baca Juga:UPDATE! Ini Simulasi Pinjaman KUR BRI 2023 40 Juta Cicilan 700 Ribuan Per BulanALHAMDULILLAH BISA LEBARAN, Warga Cirebon Cairkan Bansos, Ini Nominal yang Diterima

Di hadapan hakim dan jaksa, ia mengaku diminta uang Rp500 juta untuk diberikan kepada Sunjaya Purwadisastra sebagai bentuk ucapan syukur setelah dilantik sebagai Direktur RSUD Arjawinangun.

Permintaan itu membuat Triyani shock. Karena ia tak menyangka setoran ucapan syukur yang harus diberikan kepada Sunjaya begitu besar.

“Saya saat itu bertemu dengan Pak Kalinga yang saat itu kepala BKPSDM. Beliau bilang ada titipan omongan dari Pak Bupati agar segera diselesaikan. Pas saya tanya, katanya Rp500 juta,” ujar Triyani.

Ia pun langsung menyampaikan keberatan kepada Kalinga saat itu. Ia mengaku tidak punya uang sebanyak itu dan meminta keringanan.

“Saya waktu itu minta keringanan. Kata Pak Kalinga saya suruh komunikasi langsung saja dengan Pak Bupati,” imbuhnya.

Setelah itu, Triyani akhirnya bertemu Sunjaya di salah satu kegiatan. Saat pertemuan itu, ia kembali diingatkan agar segera menyelesaikan kewajibannya.

“Saya ketika itu minta dicicil dan akhirnya dibolehkan oleh Pak Bupati. Jadi ketika saya punya uang langsung saya cicil,” bebernya.

Baca Juga:JALUR MUDIK CIREBON, yang Sudah Daftar akan Dimulai 11 April 2023SIAP-SIAP, Mudik Motor Gratis 2023 Dimulai 11 April, Simak Rutenya Lengkap di Sini

Kata dia, cicilan perdana mulai dilakukan sejak September 2016. Saat itu ia sudah mendapatkan penghasilan lumayan besar dari uang jasa pelayanan yang merupakan haknya sebagai Direktur RS Arjawinangun.

“Akhirnya cicilan pertama itu Rp50 juta, sampai akhirnya beberapa waktu totalnya Rp400 juta. Jadi dari Rp500 juta yang diminta, cicilannya hanya sampai Rp400 juta,” katanya.

0 Komentar