Data Covid-19 Amburadul

Data Covid-19 Amburadul
0 Komentar

Hingga saat ini, upaya yang dilakukan Dinkes adalah koordinasi kepada pemerintah pusat dan provinsi. Edy juga mengkaui bahwa data yang ada di Indonesia saat ini memang amburadul. Tidak tertata. “Kalau soal data saya tidak tahu kapan benarnya. Hanya Tuhan yang tahu. Memang saya akui itu,” tegas Edy.
Edy menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya juga melakukan upaya lainnya. Yakni penyamaan penginputan data. Maksimal dilaporkan dalam setiap hari dan tidak diizinkan untuk melewati batas penginputan hingga 3 minggu pasca dikonfirmasi positif Covid-19.
“Kita upgrade tiap hari. Kita putus dan cut karena Cirebon rontoknya di situ. Ada data Juni, Juli, dan April yang masuk ke kita. Wah itu ngaco. Itu menurut saya ngaco. Kenapa tidak di-cleansing di akhir bulan di provinsi juga,” kata Edy.
“Ini saya akui kesalahan semua. Karena kami sesuai asli, sering kali kedodoran. Sesuai asli itu apa yang masuk kita laporkan. Padahal enggak. Itu ada yang April ada yang Mei, Juni. Jadi sekarang sudah dipilah. Sejak kemarin Juni April masuk kita cut,” lanjut Edy.
Sebelumnya, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan indikator yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam menilai sistem leveling, maka Kota Cirebon masih berada di Level 4. “Ada indikator yang harus dilihat. Masalah konfirmasi, kita sudah memenuhi di bawah 150 kasus. Sudah di 48 kasus selama satu minggu. Tapi BOR kita masih di atas sekitar 31 persen,” terang Agus Mulyadi usai evaluasi PPKM Level 4 di Gedung Setda, Selasa malam (24/8).
“Itu masih tinggi karena memang batasan BOR selama satu minggu harusnya maksimal 30 persen. Kemudian di kasus kematian, ada peningkatan kasus yang cukup signifikan karena ada akumulasi dari cleansing data yang dilakukan. Sehingga ada kenaikan yang tinggi. Padahal itu data dari awal pandemi Covid-19,” tambah sekda yang akrab disapa Gus Mul itu.
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut dilihat oleh pemerintah pusat meskipun Kota Cirebon sudah berada di zona risiko sedang ketika dievaluasi provinsi. Gus Mul juga mengakui bahwa kondisi di lapangan kasus Covid-19 sudah menurun daripada awal PPKM Darurat pada Juli lalu.

0 Komentar