Desa di Kuningan Perketat Penjagaan Wilayah

0 Komentar

“Kita sepakat memperkuat karantina wilayah parsial. Dan yang menjadi garda terdepan adalah dari Kepolisian dan stakeholder terkait. Kita memperketat penjagaan dan pemeriksaan check point terhadap para pemudik dan sebagainya,” jelas Denny.
Ia mengaku masih menunggu siapnya lantai II instalasi infeksi RSUD 45 Kuningan, yakni di gedung eks RS Citra Ibu. “Kita juga masih menunggu siapnya RS Pertamina/Pelabuhan untuk bisa menerima pemeriksaan swab (PCR) di wilayah III Cirebon. Sehingga tidak terlalu jauh dan lama menunggu hasil swab,” ujarnya.
Untuk masyarakat, diakuinya masih ada kesulitan di sana sini, karena banyak warga yang acuh tak acuh terhadap pandemi ini. Namun begitu, kemarin siang ketua Crisis Centre telah mengumpulkan Diskominfo dan dinas terkait untuk memperkuat sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 ini.
Lebih lanjut dr H Denny mengungkapkan, terkait tenaga medis di instalasi infeksi RSUD 45 Kuningan (eks RSCI), bersifat penugasan. Yakni sebagian petugas dari RSUD 45 mendapat tugas tambahan, terdiri dari 7 dokter dan 12 perawat yang ada di puskesmas.
“Untuk tim yang dari RSUD 45 sudah menjalankan tugasnya, dan yang dari puskesmas saat ini sedang dalam training,” ungkapnya.
Sedangkan untuk tempat karantina, dr Denny mengatakan hingga saat ini belum dipergunakan. Sehingga untuk sementara masih menggunakan tempat istirahat yang berada di Instalasi Infeksi RSUD 45. Ia pun menyebut terkait insentif yang sudah ada, dengan besaran yang disesuaikan dengan profesi dan kinerja masing-masing.
“Pemkab menganggarkan sementara untuk tiga bulan ke depan sampai bulan Juli, tapi tentunya akan mempertimbangkan sikon perkembangan pandemi ini untuk diperpanjang atau bahkan diperpendek,” pungkas dia. (muh)
 

0 Komentar