Deteksi Virus Corona dengan Hembusan Napas

ge-nose-covid
Alat tes cepat deteksi Covid-19 GeNose
0 Komentar

JAKARTA – Pandemi Covid-19 disambut inovasi. Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) membentuk konsorsium riset untuk penanganan Corona. Hasil inovasi tersebut sudah digunakan oleh beberapa rumah sakit di Indonesia.
Konsorsium ini melibatkan perguruan tinggi, lembaga penelitian, dunia usaha, industri swasta, BUMN, serta berbagai unsur pemerintah. Beberapa di antaranya telah membuahkan hasil. Bahkan sudah diproduksi. Seperti Rapid Diagnostic Test, Polymerase Chain Reaction (PCR) Test Kit, dan Ventilator.
“Yang sekarang sedang didalami adalah riset Vaksin Merah Putih. Ini masih dalam proses pengembangan. Untuk rapid test berbasis antibodi produksinya sudah mencapai 350 ribu unit per bulan. Diperkirakan dalam beberapa bulan mendatang jumlahnya bisa mencapai satu juta unit per bulan,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Jakarta, Minggu (25/10).
Alat tes cepat deteksi Covid-19 tersebut diberi nama GeNose. Alat tersebut merupakan hasil inovasi Universitas Gajah Mada (UGM). Pendeteksiannya menggunakan hembusan napas.
Kelebihan alat ini adalah akurasinya mencapai 97 persen dibandingkan PCR. Selain itu, harganya relatif murah. “Untuk Rapid test berbasis antigen atau rapid swab test dengan teknologi RT Lamp yang dikembangkan LIPI diupayakan selesai pada akhir 2020,” paparnya.
Produk inovasi lain yang sukses diproduksi yaitu PCR test kit hasil kerja sama dengan PT Bio Farma. Saat ini, lanjut Bambang, produksinya sudah mencapai 1,5 juta unit per bulan. Ada juga produk inovasi Mobile lab BSL 2. “Sekarang sedang dimodifikasi lagi supaya tidak hanya berbentuk kontainer,” jelasnya.
Menurutnya, produk ini membantu meningkatkan jumlah testing di berbagai daerah yang mengalami lonjakan kasus. Beberapa rumah sakit di Indonesia sudah memakainya. Termasuk ventilator. Peralatan ini sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Meski begitu, Bambang meminta masyarakat tetap menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dalam aktivitas sehari-hari. Dia menyebut protokol kesehatan sangat penting untuk menekan angka penularan virus Corona.
TIPS UNTUK PESANTREN
Sementara itu, pondok pesantren (Ponpes) berpotensi menjadi institusi dalam pembangunan kesehatan. Peran santri dalam pembangunan kesehatan luar biasa besar. Pesantren dinilai dapat menjadi lokasi efektif dalam penanganan pencegahan virus Covid-19.

0 Komentar