Dilarang, Ngabuburit Tetap Ramai

0 Komentar

KUNINGAN – Meski dilarang untuk melakukan kegiatan ngabuburit sore hari saat bulan puasa, namun tetap saja hal itu tidak digubris. Buktinya, di sejumlah tempat cukup banyak warga berkeliaran, sehingga suasana ngabuburit sepertinya tidak bisa dihindarkan.
Pantauan Radar Kuningan, Jumat sore (24/4), tampak keramaian terjadi di sepanjang jalan Desa Cikaso hingga ke Pasar Krucuk Kramatmulya. Ratusan kendaraan bermotor menumpuk dan bahkan banyak di antaranya yang bergerombol untuk membeli makanan hidangan untuk berbuka puasa.
Tak hanya tempat-tempat jajanan di pinggir jalan yang dipadati pembeli. Bahkan sejumlah minimarket di wilayah tersebut dipadati pembeli. Di antaranya terpantau berjubel tanpa ada penerapan aturan jaga jarak fisik atau physical distancing.
Parahnya lagi, di antara warga yang berjubel dan berlalu lalang, cukup banyak pula yang mengabaikan penggunaan masker . Kondisi ini seakan tak terpengaruh dengan terus naiknya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Jumlah positif aktif sudah mencapai 7 kasus (satu di antaranya meninggal dunia), ditambah 9 kasus positif rapid tes (satu di antaranya meninggal dunia).
Tak jarang pula, ada beberapa kelompok pemotor yang terdiri dari kalangan remaja dan anak muda, bergerombol tanpa jaga jarak berada di jalan persawahan Cikaso. Mereka dengan tenang duduk-duduk di atas motornya sambil berkerumun dan nyaris tidak ada yang memakai masker.
“Iya saya juga tadi lewat, banyak sekali masyarakat di jalan, pakai motor. Kelihatannya banyak yang membeli makanan untuk berbuka puasa. Yang pakai masker banyak, yang tidak pakai juga memang masih banyak. Ini harus mendapat edukasi lagi yang tegas, demi keselamatan, kan lagi musim corona begini,” kata Nana, salah seorang warga kepada Radar Kuningan.
Ia menambahkan, keseriusan semua pihak, khususnya pemerintah dalam menerapkan aturan, harus benar-benar dijalankan. Itu semua agar penanggulangan penyebaran Covid-19 di Kuningan dapat segera terselesaikan, yakni dengan memutus rantai penyebaran di masyarakat.
“Ini aturan juga harus jelas, berkerumun katanya dilarang, Jumatan sementara diganti Salat Duhur, Salat Tarawih di rumah saja, tidak boleh ada ngabuburit. Kalau malam dikarantina, tapi siang sepertinya bebas. Memang sudah sih, serba salah, tapi minimal ada edukasi yang jelas kepada masyarakat. Ini demi kita semua,” harapnya.

0 Komentar