Dua Hari Kabupaten Cirebon Tembus 19 Kasus

covid-kabupaten-cirebon
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menyampaikan keterangan kepada wartawan. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon
0 Komentar

Selama dua hari terakhir, sambung Hj Eni, ada 19 kasus baru dengan rincian 4 orang masyarakat, 5 orang kader posyandu yang terdiri dari Kecamatan Sedong 1 orang, Kecamatan Lemahabang 1 orang dan Kecamatan Arjawinangun 1 orang. Penambahan lainnya dari 4 orang di lingkup Pemkab Cirebon yang terdiri dari 3 orang pegawai Dinkes, 1 pegawai BKAD, serta 6 tenaga kesehatan dari Puskesmas Sedong.
“Untuk upaya antisipasi, kita telah melakukan beberapa langkah. Di antaranya ada bidang keuangan di Dinkes yang sementara waktu selama 14 hari akan di-lockdown dan untuk Puskesmas Sedong akan ditutup selama empat hari,” bebernya.
Terpisah, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menjelaskan, jika dari 19 kasus tersebut, disimpulkan ada dua kluster yakni Kluster Dinkes dan Kluster Puskesmas Sedong. Dari sejumlah kasus baru tersebut, mayoritas merupakan kasus tak bergejala. Hanya sedikit saja yang dilakukan perawatan di rumah sakit.
“Sudah bisa disebut kluster, karena jumlah dalam satu kejadian sudah lebih dari satu kasus. Sementara ini ada dua kluster,” bebernya.
Ditambahkan Nanang, dugaan sementara kasus tersebut bermula dari salah satu pegawai di Dinkes Kabupaten Cirebon yang pada hari Lebaran Idul Adha kemarin, menerima kunjungan dari kerabat yang berasal dari wilayah episentrum Covid-19. Saat ada kegiatan swab test masal di lingkungan Dinkes Kabupaten Cirebon, yang bersangkutan hasilnya diketahui positif terpapar Covid-19.
“Awalnya ditemukan satu kasus. Setelah itu, kita lakukan tracing dengan kontak eratnya. Ditemukan dari kasus swab test masal yang dilakukan, pegawai ini sebelumnya pernah kontak dengan pegawai lain dan dengan pegawai puskesmas. Dari situ, kemudian dilakukan tracing dan penelusuran kontak erat,” jelasnya.
Tracing yang dilakukan selanjutnya melakukan swab test ke seluruh pegawai di tempat tersebut. Dan akhirnya ditemukan kasus baru di Kecamatan Sedong dan di BKAD.
Dijelaskannya, Dinkes adalah instansi yang memberikan layanan, sehingga potensi transmisi menjadi terbuka, terutama dari pengunjung. Selain itu, relaksasi yang sudah mulai dibuka, sehingga kegiatan pelayanan sudah mulai berjalan. Hal ini membuat interaksi antar pegawai dan pengunjung terjadi peningkatan drastis.

0 Komentar