Hari Kedua Swab Masal, Belum Ada Pasien Baru

Hari Kedua Swab Masal, Belum Ada Pasien Baru
0 Komentar

BEBER – Tes swab masal di Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon akibat munculnya kluster keluarga di Desa Sindangkasih dan Desa Patapan, terus dilakukan, Jumat (13/11). Pada hari pertama dan kedua, belum ditemukan lagi warga yang reaktif terkonfirmasi positif Covid-19.
Pejabat Tata Usaha Puskesmas Beber, Jaendi SH MHKes mengatakan, warga yang di-swab merupakan hasil tracing kontak erat dengan yang terpapar Covid-19. “Hasilnya belum bisa dipastikan. Masih menunggu tes lab, dan warga yang di-swab pun masih berlangsung,” kata Jaendi.
Sementara itu, akibat delapan warganya yang terpapar Covid-19, Pemerintahan Desa Sindangkasih mengambil langkah-langkah pencegahan. Kuwu Desa Sindangkasih, Agus Sugiarto mengatakan, desanya langsung mengambil langkah pencegahan. Salah satunya membatasi kegiatan yang mengundang massa.
“Untuk sementara acara-acara keagamaan, olahraga dan masyarakat, kita batasi dulu. Untuk salat Jumat pun kita tiadakan dulu dan diganti dengan salat Duhur di rumah masing-masing,” kata Agus.
Langkah pencegahan ini ternyata tidak dibatasi dengan penutupan akses menuju desa tersebut. Agus beralasan bahwa isolasi mandiri yang dilakukan para warga yang terpapar, dianggap sudah cukup.
“Tanpa menganggap enteng masalah, kami dari pemerintahan desa tidak mau membuat warga kami jadi lebih tertekan. Mereka sudah diberi pemahaman, tetapi kami juga tetap memonitor pergerakan warga,” terangnya.
Diceritakan Agus, Covid-19 yang menimpa warganya, semuanya masih ada hubungan kekerabatan. Menurut pengakuan warga yang terpapar, asal mula terpapar diperkirakan karena ada salah satu warganya sebelum terkonfirmasi positif, bolak-balik Jakarta-Sindangkasih. Sehingga, dalam seminggu terakhir, menunjukan gejala-gejala. Di saat ada warga Desa Sindangkasih yang meninggal, yang bersangkutan menghadiri pemakaman.
“Saya perkirakan, pada saat pemakaman itu, penyebaran virus terjadi,” tuturnya.
Untuk meringankan warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri, pihak pemerintah desa juga menjamin semua kebutuhan sehari-hari bagi semua yang terpapar. “Untuk makanan kering, kita kirim seminggu tiga kali. Tapi untuk makanan basah, kita kirim dua hari sekali. Pokonya kita bantu agar imun mereka naik lagi,” kata Agus.
Dia menambahkan, kebutuhan yang paling kecil pun, pihak desa akan menyediakan. “Sampai pulsa untuk kebutuhan telepon mereka, kita sediakan,” tutup Agus. (brd)

0 Komentar