Hebat ! Pembinaan Kemandirian di Lapas Kelas IIA Kuningan, WBP Buat Kursi Rotan Sintetis untuk Ekspor

Asimilasi di Lapas kelas IIA Kuningan
ASIMILASI: Warga binaan Lapas Kelas IIA Kuningan sedang mengikuti asimilasi pembinaan dengan membuat kursi rotan sintetis untuk ekspor.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Ada banyak kegiatan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama menjalani masa pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan. Pembinaan kemandirian ini merupakan life skill, sehingga menjadi bekal kelak ketika kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan Kurnia Panji Pamekas mengatakan, kegiatan pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Kuningan di antaranya peternakan. Di sini mempunyai Lapas Terbuka (opencamp) Palutungan. Yakni tempat untuk WBP Lapas Kuningan, yang telah memenuhi syarat untuk asimilasi, mendapatkan haknya dalam hal pembinaan kemandirian di bidang peternakan sapi perah.

“Mereka dilatih bagaimana cara mengurus sapi perah, hasil dari produksi susu sapi perah ditampung oleh pihak ke-3 bekerjasama dengan KSU Karya Nugraha Jaya,” terangnya.

Baca Juga:Istri Wabup Kuningan Kembali Pimpin Perwosi, Siap Munculkan Atlet HebatBersyukur Alhamdulillah 89 PPPK Tenaga Kesehatan Pemkab Kuningan Sudah Dilantik, Mau Tahu Kenapa?

Selain itu juga ada pertanian, dalam menjaga ketahanan pangan dalam bidang pertanian, sekaligus memanfaatkan lahan kosong yang ada. Lapas Kuningan melalui Seksi Kegiatan Kerja menanam beberapa sayuran dan buah-buahan seperti anggur, kangkung, sawi, terong.

Lanjut Panji, WBP di Lapas Kelas IIA Kuningan mendapat keterampilan berupa pembuatan kursi rotan sintetis dengan hasilnya sudah rutin diekspor ke luar negeri. Dari jumlah kursi yang dibuat, warga binaan mendapat premi sesuai dengan aturan yang ada. Lapas Kuningan bekerjasama dengan PT Silcane Cirebon untuk pengiriman hasil produksi, serta penerimaan bahan baku kursi anyaman rotan sintetis.

“Ada juga cucian kendaraan, pangkas rambut, dengan adanya sarana asimilasi ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan yang dapat digunakan nanti ketika telah selesai menjalai masa pidana,” ungkapnya.

Pembinaan kemandirian merupakan pembinaan tahap lanjutan. Di mana WBP yang telah selesai pembinaan tahap awal, kemudian mengikuti tahap pembinaan lanjutan berdasarkan hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).

“Pembinaan kemandirian mencakup program pendidikan keterampilan dan bimbingan kerja. Pada aktivitas pembinaan ini, narapidana dikembangkan akan potensi, bakat dan minat yang dimiliki. Pengembangan ini ditujukan agar narapidana lebih memiliki skill dan lebih mengikuti akan perkembangan pengetahuan dan dapat diketahui kehidupan di Rutan/Lapas. Pembinaan kemandirian narapidana dengan tujuan pemasyarakatan,” katanya.

0 Komentar