Hujan Deras Sore Tadi, Jembatan di Ciniru Putus, Luragung Banjir

longsor-desa-bunigeulis-kuningan
Longsor menimpa rumah warga di Desa Bunigeulis, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan. Foto: Tatan Azhari/Radar Kuningan
0 Komentar

KUNINGAN – Hujan deras yang terjadi sore hari Senin (25/5/2020) membuat jembatan penghubung Dusun Pahampoan-Cisalak Kabupaten Kuningan putus. Sementara sejumlah rumah di Luragung Tonggoh terendam banjir.
Dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan kejadian jembatan putus di Dusun Pahampoan RT 03 RW 03 Desa Cipedes Kecamatan Ciniru.
Jembatan putus terjadi karena hujan deras pukul 15.00-17.00 WIB. Sementara informasi diterima BPBD malam ini. Di Dusun Puhun RT 04 RW 02 Desa Luragung Tonggoh Kecamatan Luragung, sekitar 7 rumah warga terendam banjir.
Air meluap dari saluran air di sekitarnya yang tersumbat sampah. Petugas BPBD sudah melakukan penanganan termasuk pengangkutan sampah. Kejadian berikutnya di Dusun Puhun RT 04 RW 06 Desa Luragung Landeuh Kecamatan Luragung.
Hujan deras mengakibatkan rumah milik Taskim (70) yang dihuni 1 kepala keluarga dengan 4 jiwa terancam longsor. Sekeluarga ini, telah diungsikan sementaara ke rumah saudaranya.
Di Kecamatan Hantara, dua rumah di RT 18/04 Blok Pahing, Desa Bunigeulis, tertimpa material tanah. Kejadian longsor sekitar pukul 18.15 WIB. Meski tidak korban jiwa, namun 15 jiwa dalam 2 keluarga bertetangga tersebut, sempat shock.

Dua rumah tersebut, milik Mahdi (80) dan Zaenal Abidin (38). Bencana berawal ketika hujan terus mengguyur Desa Bunigeulis sejak pukul 15.15 hingga pukul 20.00.
Saat hujan masih deras, suara bergemuruh terdengar keras. Atau beberapa menit setelah terdengar panggilan adzan salat maghrib. Menyadari ada longsoran, kedua keluarga tersebut berhamburan keluar rumah.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor itu. Hanya sempat terdengar tangis keluarga korban. Kemungkinan kaget, hingga shock. Para tetangga, termasuk keluarga korban tidak tinggal diam. Khawatir terjadi longsor susulan, 15 jiwa dalam dua rumah tersebut, sementara dievakuasi ke rumah tetangga yang aman.
Diduga kuat, TPT rumah Mahdi longsor akibat terus terkikis derasnya air hujan. Pondasi TPT pun tidak kuat menahan tekanan air. Longsoran tanah menggunung. Hingga memerlukan kerja bakti banyak orang guna pengerukan.
“Sudah mendapat infomasi dari aparat desa. Kami juga sudah menurunakn tim assessment. Yang dibutuhkan tanggap darurat berupa material, logistik dan pengerahan massa. InsyaAllah, kita tangani secepatnya,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, kepada Radar Cirebon. (ags/tat)

0 Komentar