Imbas Covid-19, Proyek Fisik Terbengkalai

0 Komentar

SUMBER – Wabah virus Corona (covid-19) berdampak juga pada proyek fisik Pemerintah Kabupaten Cirebon. Pasalnya, semua kegiatan plat merah di setiap SKPD drop untuk sementara.
Kabag Pengadaan dan Pengendalian Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Ir Adil Prayitno mengatakan, lockdown di beberapa wilayah terlebih di Jakarta, tentu akan menyulitkan penyedia barang. Selain itu, ada larangan untuk berkumpul dalam jumlah yang besar berpengaruh pada jalannya proyek. Untuk itu, pihaknya meminta semua OPD untuk tetap fokus mempersiapkan perencanaan, sehingga saatnya digelar tidak ada lagi masalah.
“Penyerapan anggaran otomatis terganggu. Ya mau bagaimana lagi? Ini kan bencana nasional. Perencanaan tiap OPD tetap berjalan supaya nanti setelah covid-19 selesai, bisa segera digelar,” ujar Adil, kemarin (30/3).
Dia menjelaskan, sesuai arahan presiden, semua pemerintah daerah harus fokus kepada penanganan masalah penyebaran virus corona. “Jadi, untuk sementara waktu semua kegiatan proyek di setiap SKPD dihentikan dulu prosesnya,” tuturnya.
Menurutnya, sebelum ada serangan wabah virus corona, pihaknya paling getol menegur setiap SKPD supaya secepatnya mengajukan lelang ke bagian ULP. Namun, ketika corona menjadi bencana nasional, pihaknya bahkan menolak OPD manapun yang akan mengajukan lelang.
“Maksudnya menolak karena ada peraturan, bahwa saat ini semuanya fokus penanganan virus corona. Yang berani mengajukan lelang berarti tidak mengindahkan instruksi pemerintah. Kita akan gelar lelang setelah ada instruksi bahwa virus corona selesai,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua DPRD, H Moch Luthfi MSi menegaskan, belum ada progres yang signifikan proses lelang diharapkan bukan alasan tarik ulurnya rotasi mutasi. Profesionalisme harus dikedepankan, karena menyangkut hajat masyarakat Kabupaten Cirebon.
Sejak jauh-jauh hari, legislatif menghendaki, agar proses penyerapan anggaran bisa dilakukan di awal tahun. Tujuannya, tidak lain untuk memperbesar peluang penyerapan anggaran secara maksimal. Semua itu, demi kemajuan daerah.
“Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, ketika penyerapan anggaran dilakukan di akhir, banyak pekerjaan tidak maksimal. Banyak anggaran tidak terserap. Menjadi kerugian buat Kabupaten Cirebon,” kata Luthfi, kemarin (30/3).
Menurutnya, legislatif tetap mendorong agar penyerapan anggaran bisa maksimal. Namun, hingga akhir Maret belum terlihat progresnya. Tapi, jika itu demi penyempurnaan perencanaan tidak masalah. “Yang pasti, kami mendorong teman-teman di dinas teknis menyiapkan perencanaan yang lebih baik lagi,” tuturnya.

0 Komentar