Irigasi Mati, Indramayu Banjir

Irigasi Mati, Indramayu Banjir
SUPAYA TAHU: Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu menggelar simulasi vaksinasi Covid-19, di Puskesmas Margadadi, Jumat (8/1). --FOTO: UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
INDRAMAYU-Diguyur hujan deras semalaman, sejumlah jalan protokol di Indramayu kota dan beberapa kantor dinas terendam banjir.
Pantauan wartawan di lapangan, salah satu yang terendam banjir adalah Kompleks Sport Center Jalan Olahraga Kelurahan Karanganyar Kecamatan Indramayu.
Banjir juga terjadi di sepanjang Jalan Pahlawan dan memasuki kantor Dinas seperti BPBD, sebagian kantor Dinas PUPR, termasuk lembaga pendidikan SMAN 2 Indramayu, serta perumahan kayu putih. Ketinggian air yang merendam sejumlah wilayah itu cukup bervariasi, dari 50 centimeter sampai 1 meter.
Banjir yang merendam kawasan Kota Mangga  itu, disebabkan selain irigasi yang kurang berfungsi dengan baik, juga selokan yang seharusnya menjadi saluran air pembuangan dipenuhi sampah plastik.
“Iya, kebiasaan buruk warga yang membuang sampah di saluran air juga membuat aliran air tersumbat. Dampaknya jadi banjir seperti ini,” kata salah seorang warga perumahan kayu putih, Indra (31).
Indra berharap cuaca ke depan lebih bersahabat dan masyarakat peduli lingkungan. “Tidak boleh buang sampah di sembarang tempat. Apalagi di tempat selokan aliran air,” tegasnya.
Sementara itu, banjir masih menggenangi Blok Cibogor Desa Kongsijaya. Kendati demikian, air yang merendam permukiman warga yang sudah hampir sepekan ini tidak separah saat awal banjir. Ketinggian banjir cukup bervariasi mulai dari sematakaki sampai betis orang dewasa.
Untuk membantu warga, Tagana Indramayu bersama relawan Desa Siaga Bencana (DSB) Kongsijaya terus memantau perkembangan permukiman warga.
“Permukiman yang masih tergenang hanya di beberapa rumah di Blok Cibogor Desa Kongsijaya dan Desa Bangkaloa. Dapur umum juga hanya di posko DSB saja. Kita terus memantau, untuk keperluan warga baik air bersih dan lainnya terpenuhi,” ujar Anggota Tagana Indramayu, Kosim.
Dikatakan Kosim, pihaknya akan menunggu perkembangan debit air sampai benar-benar surut, Sungai Cibuaya tidak lagi meluap dan tidak ada lagi genangan air di jalan ataupun permukiman warga. Apalagi, lanjut Kosim, Pemda Indramayu sebelumnya telah menyatakan banjir Widasari statusnya kedaruratan bencana yang waktunya maksimal 14 hari.
“Saat ini kita bersama unsur relawan lainnya akan terus menjaga dan membantu warga selama air masih menggenangi pemukiman, semoga saja air dari hulu bisa normal,” ujarnya.

0 Komentar