Jam Malam Dicabut, Pelaku Usaha Merangkak

pkl-jl-tuparev-jam-malam-cirebon
Aktivitas pedagang kaki lima di Jl Tuparev saat pembatasan aktivitas masyarakat diberlalakukan di Kota Cirebon, Senin (19/10). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Setelah pemberlakuan jam malam dicabut, kini sejumlah pelaku usaha bisa beroperasional kembali seperti sedia kala. Beberapa kafe pun sudah bisa beroperasional hingga malam. Meski begitu mereka seperti merangkak lagi. Jumlah pengunjung masih belum stabil.
Hal ini turut diutarakan oleh pemilik Kedai Isoen, Kiki Khaerunisa. Menurut dia, meski pemberlakuan jam malam sudah dicabut, kini belum banyak pelanggannya yang melakukan dine in terutama di malam hari. Buka tutup jalan menjadi salah satu alasan para pelanggannya lebih memilih delivery order dibandingkan datang langsung ke tempatnya. “Jam malam kan baru dicabut, efeknya belum terasa sih, mungkin seminggu ke depan baru terlihat, sekarang masih sepi,” kata Kiki, kepada Radar Cirebon.
Ia mengaku diberlakukannya jam malam beberapa waktu lalu turut memberikan dampak signifikan. Mengingat di masa pandemi untuk bisa bertahan mendapatkan pelanggan cukup sulit, ditambah dengan jam malam, omzetnya pun turun hingga 60 persen. “Sekarang mulai ada yang datang, tertolong sama long weekend dan promo yang saya kasih. Delivery nya sekarang cukup kencang terutama di malam hari,” tuturnya.
Kiki pun saat ini menerapkan jam operasional kembali hingga pukul 22.00 WIB. Di tanggal 2 mendatang ia pun mulai bisa membuka booth di salah satu pusat kuliner malam di Cirebon. “Sebelumnya cabang saya di Citraland pun harus tutup, nanti tanggal 2 baru bisa buka lagi setelah jam malam dicabut, semoga bisa membantu menambah omzet,” harapnya.
Di tempat terpisah, sejak dicabutnya jam malam, Paper and Sip menerapkan kebiasaan baru. Salah satunya buka lebih pagi.
Owner Paper and Sip, Yolanda Putri mengatakan, sebelumnya ia beroperasi dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Kini berubah menjadi 08.00-22.00 WIB. Hal ini dilakukan guna menghindari penumpukan di jam-jam malam.
“Meskipun jam malam sudah di cabut, saya menghindari adanya penumpukan di malam hari. Saya juga kasih diskon 20% untuk di pagi hari, supaya pelanggan beralih ngopi pagi hari,” tuturnya.
Bukan hanya itu, pihaknya juga kini membuka ruangan outdoor di bagian belakang. Hal ini dilakukan guna merenggakan jarak di meja bagian indoor. Tak lupa protkol kesehatan pun semakin diperketat seperti penggunaan masker.

0 Komentar