Jual Perhiasan Ortu demi Bisa Kuliah, Pilih Perminyakan karena Melihat Banyak Teman Sukses

Jual Perhiasan Ortu demi Bisa Kuliah, Pilih Perminyakan karena Melihat Banyak Teman Sukses
0 Komentar

Antara senang dan bingung. Senang terpilih dari sekian banyak yang ingin kuliah di ITB. Bingung karena harus memikirkan biaya selama 4 tahun kuliah. “Waktu itu kondisi orang tua saya memang benar-benar tidak punya. Akhirnya ibu saya jual perhiasan kalung, dan itu juga masih kurang,” tukasnya, mengenang.
SPP di Perminyakan ITB saat itu, yang Ibnu ingat, sebesar Rp1.850.000. Belum menghitung uang masuk. Biaya kontrakan. Daftar ulang. Kebutuhan sehari-hari. Dan masih banyak lagi. Kekurangan biaya tersebut dibantu Zaenal Abidin Rusamsi atau Pak Joni. Tetap saja masih kurang. “Baru terpenuhi setengahnya dari jumlah yang harus dibayar,” ungkap Ibnu.
Almarhum Joni yang saat itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon kembali mengusahakan Ibnu dengan menghubungi Dinas Pendidikan Bandung. Yaitu melakukan koordinasi dan meminta kelonggaran biaya untuk orang tidak mampu seperti Ibnu.
Beliau juga menjelaskan kalau Ibnu merupakan siswa berprestasi di sekolah. Sampai akhirnya Ibnu menerima kabar kalau di ITB ada kelonggaran khusus bagi orang yang tak berkecukupan secara ekonomi. Akhirnya Ibnu terdaftar sebagai mahasiswa ITB.
Ia memilih Jurusan Teknik Perminyakan karena melihat banyak teman-temannya yang bekerja di PT Pertamina di Klayan Cirebon. Itu jadi motivasi tersendiri. “Saya lihat teman saya banyak orang Pertamina di rumahnya di sekitar Klayan, mereka enak-enak. Orangnya kaya-kaya, sukses dan berpenghasilan,” ucap Ibnu.
Pergi ke Bandung, Ibnu membawa uang hanya cukup untuk membayar indekos dan uang jajan sebulan ke depan. Belum terpikir bagaimana cara menyambung hidup setelahnya. “Uang SPP saja seingat saya waktu itu belum lunas,” jelasnya.
Berkat prestasi lagi, ia kembali dibukakan jalan. Semester 1 Ibnu berhasil memperoleh indeks prestasi (IP) sempurna, yaitu 4.0. Semua nilai mata kuliah A. Berkat itu Ibnu bisa mendaftar beasiswa kampus. Lolos. SPP digratiskan. Di samping, Ibu Indah –Istri almarhum Pak Joni- masih mengirim uang rutin setiap bulan kepada Ibnu. Ibnu juga dapat beasiswa dari Pemda Kabupaten Cirebon.
Untuk bisa mendapatkan uang tambahan, layaknya mahasiswa ITB lain, Ibnu membuka bimbingan belajar kepada anak SMA dan mahasiswa baru. Sampai ia pun lulus tepat waktu di tahun 2009, dengan predikat cumlaude. IPK 3,6.

0 Komentar